Hehe saya akui, saya bisa menilai usaha yang saya jalankan sejauh ini, bukan jenis usaha yang hits banget dan setiap beberapa bulan sekali gajinya bisa membuat saya jalan-jalan keluar negeri seperti beberapa pemilik usaha yang barangkali kita kenal dari media sosial. Tapi tidak masalah. Kita selalu memulai sesuatu dari awal dengan tahap pengetahuan paling awam, kemudian beranjak lagi ke tahap berikutnya. Begitupun usaha tidak masalah sekecil apapun asal bisa bertahan dan operasionalnya terjaga terus berarti masih merupakan usaha yang sehat pengelolaannya.
Showing posts with label thoughts. Show all posts
Showing posts with label thoughts. Show all posts
February 10, 2019
STOP DREAMING, START ACTION! YUK WUJUDKAN MIMPI PUNYA USAHA DI TAHUN INI!
Hehe saya akui, saya bisa menilai usaha yang saya jalankan sejauh ini, bukan jenis usaha yang hits banget dan setiap beberapa bulan sekali gajinya bisa membuat saya jalan-jalan keluar negeri seperti beberapa pemilik usaha yang barangkali kita kenal dari media sosial. Tapi tidak masalah. Kita selalu memulai sesuatu dari awal dengan tahap pengetahuan paling awam, kemudian beranjak lagi ke tahap berikutnya. Begitupun usaha tidak masalah sekecil apapun asal bisa bertahan dan operasionalnya terjaga terus berarti masih merupakan usaha yang sehat pengelolaannya.
April 18, 2017
SOMETHING NEW
Terima kasih banget buat teman-teman yang tertarik untuk menggunakan jasa saya untuk customize blog. Beneran saya terharu dengan sambutannya. Meskipun email buat tanya-tanya saja, saya sih nggak masalah dan tetep seneng karena masih ada yang mau nanya-nanya berarti kan ada yang tertarik buat pakai jasa saya ya :D
Hehehe.
Cuma saat ini saya putuskan untuk off dulu dari nerima kerjaan customize blog karena mulai rada-rada nggak sanggup bagi waktu. Dan kalau dipikir-pikir customize blog itu ngebutuhin waktu yang nggak sebentar sih, nyocokin waktu, nyamain persepsi maunya empunya blog dan saya yang eksekusi. Proses yang nggak sebentar kalau boleh saya bilang. Apalagi saya yang cenderung nggak mau berhenti ngerubah-rubah template sebelum blog itu ketemu jodoh template yang sebenernya dan bisa tahan dipake dalam waktu lama. Meskipun si empunya blog pasrah-pasrah aja sama kerjaan saya pokoknya beres, tapi disisi lain sayanya yang belum puas sama hasil kerjaan sendiri.
Somehow it's exhausting. Karena diri saya sendiri memang sih, I know.
Tapi ya gimana. Rasanya nggak nyaman banget kalau blog yang saya customize belum bener-bener jadi dan klik di hati, bahwa templatenya sudah mewakili soul blog itu sendiri. Soal customize template ini begitu kelar satu bikin saya ngerasa kecapekan dari pikiran dan psikis. Pokoknya lelah banget... I need some break time. And I choose it's the right time to take a break.
January 29, 2017
DAILY THOUGHTS #1
Beberapa minggu lalu, saya dan paksu sengaja menyempatkan diri untuk pulang kampung, err lebih tepatnya sih kampung halaman saya dan paksu nemenin.
Udah lama rasanya saya nggak jenguk kakek yang barusan pulang dari rumah sakit. I'm kind of missing him, karena dibanding bareng sama orang tua saya justru lebih sering bareng kakek dan nenek saya ketika masih kecil hingga usia sekolah dasar. Sekalian jenguk tante saya yang barusan aja lahiran. Ah adek sepupu baru lagi ;) Saya jadi ngerasa belum tua-tua banget soalnya masih punya sepupu yang masih bayi hahahaha. Saya juga ngerasa harus aja jenguk si dedek berhubung tante saya yang ini adalah salah satu yang paling peduli dengan apapun kondisi saya dan adek yang apa-apa jalan sendiri dan ngatasin masalah cenderung sendiri bener-bener juga tanpa pendampingan orang tua seperti umumnya anak-anak lain.
Berdasarkan cerita dari si tante saya, awalnya beliau nggak tahu kalau sedang hamil. Tau-tau badannya nggak enak banget aja dan muntah-muntah luar biasa. Menurut dia, saat akhirnya tahu kalau hamil lagi... kehamilan yang ini beda banget sama kehamilan sebelum-sebelumnya pas hamil dua adek sepupu saya yang sekarang masih duduk di sekolah dasar. Saya masih inget sih pas denger dari telepon di awal kehamilan itu saya nyautin, "Yang ini kehamilan kembar kali deh..." pas tante saya curhat di awal kehamilan tentang bedanya kehamilan yang ini dari yang sebelumnya. Lebih gampang mual dan muntah-muntah, sering nggak enak badan.
November 28, 2016
PADA BAGIAN YANG BERBEDA
Kayaknya baru beberapa hari lalu ya blogger ganti tampilan jadi bertingkat-tingkat kayak gini. Tampilannya sih ganti ya tapi fungsinya enggak, well memang ada fitur smiley dan special karakter lain but nothing more sih kayaknya. Smileynya juga cuma item nggak warna-warni kayak emoticon messenger. Hehe tiba-tiba jadi protes-protes nggak jelas gini sayah.
Blogger ganti looks gini sebenernya bikin saya bingung, karena jadi lebih susah untuk memonitor blog lain. Biasanya satu page home bisa kelihatan semuanya, sekarang kudu diakses satu-satu yang tentunya lebih takes time, ribet! Buat saya sih gitu, soalnya punya blog juga beberapa dengan platform blogger yang juga jadi kalau mau lihat performanya harus satu-satu, gitu juga moderasi komentar. Jadi saya maaf kalau teman-teman merasa sudah komen tapi belum saya approve karena belum sempet lihat-lihat satu persatu. Harapan saya sih blogger terus improve dan makin bagus aja platformnya, nambah fungsi tapi juga makin gampang digunakan.
Sebagai yang pakai blogger lebih daripada usia blog konsisten saya yang paling tua, I love to watch it growin' up hingga saat ini. Blogger rasanya paling tahu tumbuh kembang saya dari tahun sekitar 2005 awal bikin blog labil dengan email labil ya entah sekarang dimana alamatnya karena pastinya saya nggak pakai nama asli. Blogger juga paling kenal saya, bahkan terkait perasaan dan isi kepala apalagi kemarahan dan tragedi ngamuk-ngamuk.
"Mbak, I love your blog and say hello because I think u'r lovable person,"
Adalah salah satu pesan sapaan dari pembaca blog saya. Apakah tulisan saya juga membuat teman-teman berpikir demikian? Sejujurnya banyak juga yang berpikir demikian terhadap saya dalam kehidupan nyata.
Yang sebenarnya adalah saya orang yang yang pemarah dan cukup temperamental, terutama pada usia-usia belasan. Saya belajar untuk mengontrol dan menekan sifat itu seiring dengan pertambahan usia. Sama seperti orang yang menyadari bahwa dirinya memiliki kadar kolesterol tinggi dalam laporan kesehatan setelah check up dan belajar cara mengatasi kolesterol secara alami contohnya dengan mengganti gula biasa menjadi gula jagung Tropicanaslim atau mengganti masakan bersantan favoritnya dengan gado-gado dan sayur bening.
Iya, itu yang saya lakukan pada sisi temperamental saya.
Antara lain dengan banyak menahan diri dan memikirkan sesuatu berkali-kali sebelum berkomentar dan bertindak. Apa baik untuk saya, apa baik untuk orang lain? Apa informasi yang saya tahu baik bagi orang lain atau hanya semacam spam? Apakah saya akan memancing debat kusir dengan sesuatu yang menjadi pemikiran saya atau tidak.
Seorang teman berkata saya jahat pada waktu-waktu tertentu, terutama kalau merasa dirugikan dan tersinggung. She's right. Dan memang kadang manusia memiliki fitrah sikap untuk membela diri terhadap apapun yang dirasa tidak menyenangkan atau merugikan.
Manusiawi ya kan?
November 15, 2016
WHAT I REALLY THINK ABOUT 4 NOVEMBER 2016
Serasa baru kemarin, 4 November dimana demo besar di Ibu kota Jakarta dilaksanakan. Pusat kota memutih karena saudara-saudara sesama muslim tumpah ruah menyatakan pembelaan mereka terhadap Islam. Demonstrasi berjalan dengan tertib, diisi dengan do'a bersama dan penyampaian apa yang menjadi uneg-uneg mereka kepada yang berwenang. Sungguh disayangkan betapa hari itu berakhir dengan kisruh setelah Magrib.
Panas dimana-mana, bahkan linimasa sosial media tidak habis-habis dengan opini panas dari berbagai pihak. Masing-masing emosi, masing-masing merasa berhak untuk mengomentari peristiwa ini dengan pendapatnya. Masing-masing marah sendiri-sendiri.
Saya adalah sebagian orang yang juga pengin berkomentar dengan berimbang tapi khawatir disalahkaprahi dengan tuduhan yang bermacam-macam. Barangkali pertambahan usia mampu membuat seseorang jadi semakin malas ribut dan berdebat, entah pada orang lain tapi begitulah saya.
Apa yang saya pandang dari aksi demonstrasi ini?
Bagi saya, setidaknya ini nggak ada kaitannya sama sekali dengan politik, meskipun berdampak pada prediksi saham Sindonews. Entah bagi kepentingan-kepentingan yang menyelipkan diri diantara kekusutan masalah ini untuk membantu tercapainya misi mereka. Tapi saya memandangnya sebagai murni ketersinggungan karena ulah oknum.
Nggak, ini nggak ada hubungannya dengan SARA. Nggak ada hubungannya dengan sentimen antar etnis atau agama. Justru saya bertanya-tanya pada yang menyebarkan berita kalau harap etnis tertentu waspada karena adanya demonstrasi bla-bla-bla. Bahkan ada juga himbauan untuk melindungi minoritas kepada para minoritas. I don't know but... memang selama ini bagaimana?
Apa selama ini para mayoritas nggak melihat minoritas sebagai manusia? Kan nggak. Apa selama ini mayoritas memusuhi minoritas? Kan nggak juga. Tapi saya percaya, dalam masyarakat kita selalu memperlakukan orang sebagaimana kita diperlakukan. Kalau ada tetangga yang SARA dan nggak menghargai tetangga lainnya karena itu, apa kita nggak males bergaul sama dia. Kalau ada orang yang baik hati tanpa membedakan, apa kita nggak seneng bergaul sama dia? So that's why.
Pengennya sih sebagai warga negara yang sama, kita nggak dinilai karena ras dan agamanya. Ya nggak sih? Entah ya saya bingung kalau ada yang mengeluarkan statement seolah-olah mayoritas memusuhi minoritas, karena lihatlah disekitar kita. Aman nyaman saja. Bahkan agama yang katanya mayoritas yakni muslim juga banyak dapat diskriminasi dimana-mana kok. Sering oleh agama lain, seringnya juga sesama muslim sendiri, sedih lho :))
Sedihnya, saya nggak tahu berasal darimana kok sesama muslim saling menghujat dan berdebat dalam diskusi panas. Sesama muslim kok... sedih saya melihat banyak orang mengata-ngatai para ulama yang turun untuk demonstrasi gara-gara nggak mengecek ulang transkripnya Buni Yani. Menurut saya pribadi sih ini nggak ada hubungannya dengan Buni Yani. Ulama sebanyak itu merundingkan hal sebesar itu, bahkan Syech Ali Jaber ikut turun untuk demonstrasi dan jatuh pingsan... apakah itu untuk kepentingan politik? Apakah itu hanya karena masalah kata 'pakai'? Saya rasa enggak.
Ulama nggak mikir panjang? Ulama sebanyak itu salah paham karena kata pakai yang hilang? Seharusnya Buni Yani yang dihukum?
Entah ya kok saya merasa jika kita termasuk orang yang berpendapat begini maka sama saja kita merasa kita ini yang benar, yang pintar sementara para ulama yang salah. Iya memang mereka manusia, dan manusia yang paling sempurna itu Rasulullah. Tapi bahasa Al Qur'an beda lho dengan bahasa sehari-hari, mereka yang lebih berhak untuk menerjemahkan dan menelaah bahasa Al Qur'an karena mereka mempelajarinya lebih dalam dan banyak daripada kita. Karena itu dalam mempelajari Al Qur'an kita perlu guru agar nggak salah tafsir. Jika mereka saja kita pandang nggak bener dalam hal ini lha apalagi kitaa?
Ilmu agamanya kita ini seujung kuku mereka pun bisa jadi belum ada tapi sudah sesumbar mereka demo karena nggak ngecek masalah kata pakai dan tidak pakai.
Sedih :(
Jadi buat saya masalahnya adalah tidak perlu ikut campur terhadap rumah tangga agama lain karena bukan wewenang kita pun kita juga tidak punya pengetahuan yang mumpuni berhubungan dengan agama lain. Jangankan mau ikut campur urusan agama lain, agama kita saja masih banyak yang perlu kita pelajari.
Saya besar dalam keluarga besar yang agamanya lebih dari satu.
Saya tahu setiap agama punya sebutannya masing-masing untuk ummat agama lain. Jangan tersinggung dengan sebutan itu, karena agama lain pun tentu punya sebutan masing-masing bagi non pemeluknya, ya kan? Sebutan apa? Saya pikir saya nggak berwewenang menyebutkan itu karena tentu bukan ranah saya.
Dulu orang tua saya selalu berkirim bingkisan dengan budhe saya yang non muslim saat hari rayanya, ya kami memang nggak mengucapkan selamat tapi kami mengirimkan bingkisan. Budhe saya nggak marah karena tidak adanya ucapan ini, karena itulah yang kami harus lakukan. Pun saya dan keluarga lain yang muslim pun juga nggak pernah sedikitpun mengusik ibadah keluarga kami yang non muslim karena itu hal yang sangat prinsipil saya rasa☺☺
Kalaupun semisal saya ngomong bahwa prinsip saudara-saudara saya yang non muslim itu dibohongi pakai ayat dalam kitab suci mereka dan mereka marah serta tersinggung ya hal yang wajar.
Karena memang saya salah ngomong begitu.
Saya salah secara etika maupun secara agama saya, karena toleransi yang diajarkan dalam Islam adalah tidak mengganggu agama lain pun juga membiarkan mereka beribadah dengan tenang, tidak menghalang-halangi apalagi mengatakan bahwa mereka salah karena dibohongi kitab sucinya. Dan tentu itu diluar urusan saya karena sudah termasuk ranah agama tersebut, bukan dalam ranah agama saya.
Iya sih saya memang nggak ikut demo, saya bahkan nggak tahu menahu mengenai isu demo sebelum hari tersebut. Tapi paling tidak saya nggak mencemooh dan marah-marah pada mereka yang sedang demo, yang sebagian besar berasal dari ulama-ulama yang seujung kuku mereka pun ilmu agama saya belum sampai. Marahlah pada yang patut dimarahi, pemicu dan pelaku kerusuhan contohnya. Karena sebagian kecil tidak mencerminkan seluruh. Ya seperti misalnya orang jawa timur itu keras dan doyan ngomong kasar, yang halus dan penyabar padahal juga banyak :)) Nggak bisa dong disetarakan. Dari Sindonews saya juga tahu tentang adanya kemungkinan penguatan dollar entah karena peristiwa ini atau karena presiden baru USA, saya juga membaca prediksi saham Sindonews bahwa pergerakan saham juga turun dipengaruhi aksi demo. Sebegitu kuatkah pengaruhnya?
Ada hashtag obrolan pendemo yang menyudutkan tentang massa bayaran dan sebagainya yang makin bikin saya sedih apalagi yang meramaikan juga banyak yang muslim. Ah mungkin kita sering lalai bahwa apapun yang kita hujat, kita cela dan maki nantinya akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah. Kita ini, termasuk saya yang nggak ikut demo damai barangkali harus menjelaskan langkah yang kita ambil dihadapan Allah nanti. Kemana kita saat orang lain memperjuangkan kebenaran Al-Qur'an?
Yah, yang jelas dengan penjelasan para ulama membuat kita bisa memahami seutuhnya pada penyebab adanya demo bahwa ini bukan tentang SARA sama sekali tetapi mengenai hal yang prinsipil kami yakini kemudian ada yang melecehkan sesuatu yang kami pandang prinsip itu. Itu saja. Bukan tentang sentimen antar agama ataupun etnis.
Bagaimanapun tanpa kita yang berbeda-beda ini, tidak akan ada Indonesia yang bhineka tunggal ika.
Stay love and respect :)
Panas dimana-mana, bahkan linimasa sosial media tidak habis-habis dengan opini panas dari berbagai pihak. Masing-masing emosi, masing-masing merasa berhak untuk mengomentari peristiwa ini dengan pendapatnya. Masing-masing marah sendiri-sendiri.
Saya adalah sebagian orang yang juga pengin berkomentar dengan berimbang tapi khawatir disalahkaprahi dengan tuduhan yang bermacam-macam. Barangkali pertambahan usia mampu membuat seseorang jadi semakin malas ribut dan berdebat, entah pada orang lain tapi begitulah saya.
Apa yang saya pandang dari aksi demonstrasi ini?
Bagi saya, setidaknya ini nggak ada kaitannya sama sekali dengan politik, meskipun berdampak pada prediksi saham Sindonews. Entah bagi kepentingan-kepentingan yang menyelipkan diri diantara kekusutan masalah ini untuk membantu tercapainya misi mereka. Tapi saya memandangnya sebagai murni ketersinggungan karena ulah oknum.
Nggak, ini nggak ada hubungannya dengan SARA. Nggak ada hubungannya dengan sentimen antar etnis atau agama. Justru saya bertanya-tanya pada yang menyebarkan berita kalau harap etnis tertentu waspada karena adanya demonstrasi bla-bla-bla. Bahkan ada juga himbauan untuk melindungi minoritas kepada para minoritas. I don't know but... memang selama ini bagaimana?
Apa selama ini para mayoritas nggak melihat minoritas sebagai manusia? Kan nggak. Apa selama ini mayoritas memusuhi minoritas? Kan nggak juga. Tapi saya percaya, dalam masyarakat kita selalu memperlakukan orang sebagaimana kita diperlakukan. Kalau ada tetangga yang SARA dan nggak menghargai tetangga lainnya karena itu, apa kita nggak males bergaul sama dia. Kalau ada orang yang baik hati tanpa membedakan, apa kita nggak seneng bergaul sama dia? So that's why.
Pengennya sih sebagai warga negara yang sama, kita nggak dinilai karena ras dan agamanya. Ya nggak sih? Entah ya saya bingung kalau ada yang mengeluarkan statement seolah-olah mayoritas memusuhi minoritas, karena lihatlah disekitar kita. Aman nyaman saja. Bahkan agama yang katanya mayoritas yakni muslim juga banyak dapat diskriminasi dimana-mana kok. Sering oleh agama lain, seringnya juga sesama muslim sendiri, sedih lho :))
Sedihnya, saya nggak tahu berasal darimana kok sesama muslim saling menghujat dan berdebat dalam diskusi panas. Sesama muslim kok... sedih saya melihat banyak orang mengata-ngatai para ulama yang turun untuk demonstrasi gara-gara nggak mengecek ulang transkripnya Buni Yani. Menurut saya pribadi sih ini nggak ada hubungannya dengan Buni Yani. Ulama sebanyak itu merundingkan hal sebesar itu, bahkan Syech Ali Jaber ikut turun untuk demonstrasi dan jatuh pingsan... apakah itu untuk kepentingan politik? Apakah itu hanya karena masalah kata 'pakai'? Saya rasa enggak.
Ulama nggak mikir panjang? Ulama sebanyak itu salah paham karena kata pakai yang hilang? Seharusnya Buni Yani yang dihukum?
Entah ya kok saya merasa jika kita termasuk orang yang berpendapat begini maka sama saja kita merasa kita ini yang benar, yang pintar sementara para ulama yang salah. Iya memang mereka manusia, dan manusia yang paling sempurna itu Rasulullah. Tapi bahasa Al Qur'an beda lho dengan bahasa sehari-hari, mereka yang lebih berhak untuk menerjemahkan dan menelaah bahasa Al Qur'an karena mereka mempelajarinya lebih dalam dan banyak daripada kita. Karena itu dalam mempelajari Al Qur'an kita perlu guru agar nggak salah tafsir. Jika mereka saja kita pandang nggak bener dalam hal ini lha apalagi kitaa?
Ilmu agamanya kita ini seujung kuku mereka pun bisa jadi belum ada tapi sudah sesumbar mereka demo karena nggak ngecek masalah kata pakai dan tidak pakai.
Sedih :(
Jadi buat saya masalahnya adalah tidak perlu ikut campur terhadap rumah tangga agama lain karena bukan wewenang kita pun kita juga tidak punya pengetahuan yang mumpuni berhubungan dengan agama lain. Jangankan mau ikut campur urusan agama lain, agama kita saja masih banyak yang perlu kita pelajari.
Saya besar dalam keluarga besar yang agamanya lebih dari satu.
Saya tahu setiap agama punya sebutannya masing-masing untuk ummat agama lain. Jangan tersinggung dengan sebutan itu, karena agama lain pun tentu punya sebutan masing-masing bagi non pemeluknya, ya kan? Sebutan apa? Saya pikir saya nggak berwewenang menyebutkan itu karena tentu bukan ranah saya.
Dulu orang tua saya selalu berkirim bingkisan dengan budhe saya yang non muslim saat hari rayanya, ya kami memang nggak mengucapkan selamat tapi kami mengirimkan bingkisan. Budhe saya nggak marah karena tidak adanya ucapan ini, karena itulah yang kami harus lakukan. Pun saya dan keluarga lain yang muslim pun juga nggak pernah sedikitpun mengusik ibadah keluarga kami yang non muslim karena itu hal yang sangat prinsipil saya rasa☺☺
Kalaupun semisal saya ngomong bahwa prinsip saudara-saudara saya yang non muslim itu dibohongi pakai ayat dalam kitab suci mereka dan mereka marah serta tersinggung ya hal yang wajar.
Karena memang saya salah ngomong begitu.
Saya salah secara etika maupun secara agama saya, karena toleransi yang diajarkan dalam Islam adalah tidak mengganggu agama lain pun juga membiarkan mereka beribadah dengan tenang, tidak menghalang-halangi apalagi mengatakan bahwa mereka salah karena dibohongi kitab sucinya. Dan tentu itu diluar urusan saya karena sudah termasuk ranah agama tersebut, bukan dalam ranah agama saya.
Iya sih saya memang nggak ikut demo, saya bahkan nggak tahu menahu mengenai isu demo sebelum hari tersebut. Tapi paling tidak saya nggak mencemooh dan marah-marah pada mereka yang sedang demo, yang sebagian besar berasal dari ulama-ulama yang seujung kuku mereka pun ilmu agama saya belum sampai. Marahlah pada yang patut dimarahi, pemicu dan pelaku kerusuhan contohnya. Karena sebagian kecil tidak mencerminkan seluruh. Ya seperti misalnya orang jawa timur itu keras dan doyan ngomong kasar, yang halus dan penyabar padahal juga banyak :)) Nggak bisa dong disetarakan. Dari Sindonews saya juga tahu tentang adanya kemungkinan penguatan dollar entah karena peristiwa ini atau karena presiden baru USA, saya juga membaca prediksi saham Sindonews bahwa pergerakan saham juga turun dipengaruhi aksi demo. Sebegitu kuatkah pengaruhnya?
Ada hashtag obrolan pendemo yang menyudutkan tentang massa bayaran dan sebagainya yang makin bikin saya sedih apalagi yang meramaikan juga banyak yang muslim. Ah mungkin kita sering lalai bahwa apapun yang kita hujat, kita cela dan maki nantinya akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah. Kita ini, termasuk saya yang nggak ikut demo damai barangkali harus menjelaskan langkah yang kita ambil dihadapan Allah nanti. Kemana kita saat orang lain memperjuangkan kebenaran Al-Qur'an?
Yah, yang jelas dengan penjelasan para ulama membuat kita bisa memahami seutuhnya pada penyebab adanya demo bahwa ini bukan tentang SARA sama sekali tetapi mengenai hal yang prinsipil kami yakini kemudian ada yang melecehkan sesuatu yang kami pandang prinsip itu. Itu saja. Bukan tentang sentimen antar agama ataupun etnis.
Bagaimanapun tanpa kita yang berbeda-beda ini, tidak akan ada Indonesia yang bhineka tunggal ika.
Stay love and respect :)
November 5, 2016
TENTANG WIRAUSAHA
Teman saya ada yang pernah bilang, bahwa kebanyakan lulusan universitas swasta di Indonesia selalu lebih siap menjadi entrepreneur ketimbang kami yang lulusan universitas negeri. Mungkin ada benarnya sih, karena seingat saya sewaktu masih kuliah dulu juga hanya menempuh satu semester untuk mata kuliah kewirausahaan berikut dengan prakteknya kemudian ya... nggak ada lagi. Bentuk praktek kewirausahaannya juga sebatas bazaar yang cuma satu dua hari saja, enggak sampek lama.
Memang ada beberapa teman yang akhirnya tertarik mendalami usaha dengan mulai memaksimalkan lab kewirausahaan dengan benar-benar menggelar lapak yang menjual makanan, aneka cemilan dan minuman. Usahanya juga cukup bertahan lama kok, usia tahunan gitu sebelum mereka mulai disibukkan dengan magang dan skripsi.
Pembelinya lumayan banyak meskipun sebagian besar didominasi kami para teman mereka sendiri yang senang melariskan dagangan teman. Tapi tetap saja karena mereka membuka usaha tersebut berikut mengurusi semua bagian dalam operasionalnya sendiri.. jadi kurang maksimal karena terpotong jadwal kuliah, kerja kelompok dan rangkaian kegiatan mahasiswa pada umumnya. Jam bukanya ya paling sering hanya sekitar mulai dari jam sebelas hingga jam 3-4 sore dan nggak setiap hari buka.
Pembelinya lumayan banyak meskipun sebagian besar didominasi kami para teman mereka sendiri yang senang melariskan dagangan teman. Tapi tetap saja karena mereka membuka usaha tersebut berikut mengurusi semua bagian dalam operasionalnya sendiri.. jadi kurang maksimal karena terpotong jadwal kuliah, kerja kelompok dan rangkaian kegiatan mahasiswa pada umumnya. Jam bukanya ya paling sering hanya sekitar mulai dari jam sebelas hingga jam 3-4 sore dan nggak setiap hari buka.
Kembali ke apa yang teman saya opinikan di atas, saya pun juga jujur aja nggak punya pikiran untuk bikin usaha sendiri karena yang ada dalam pikiran sederhana banget. Lulus kuliah cepet-cepet terus ya kerja dan mungkin sambil melanjutkan sekolah master untuk investasi di masa depan hehe. Kerja dalam pikiran saya ya nggak jauh-jauh dari yang namanya jadi karyawan, entah perusahaan milik pemerintah atau perusahaan swasta. Sama-sama karyawan korporat. Jelasnya, nggak pernah ada pikiran untuk punya usaha selepas kuliah.
Kalaupun nanti saya berniat punya usaha sendiri, jadi entrepreneur... paling nggak pas umur saya udah mulai capek kerja sekitar usia 40 an gitu dan modal juga udah ada, koneksi dan pengalaman sudah mantep. Nah itu baru jalan. Ya kan punya usaha itu ribet, jangankan laku... balik modal pun belum tentu. Belum lagi ngurusin izin usaha dan pajak yang macem-macem itu. Rempong.
Kalaupun nanti saya berniat punya usaha sendiri, jadi entrepreneur... paling nggak pas umur saya udah mulai capek kerja sekitar usia 40 an gitu dan modal juga udah ada, koneksi dan pengalaman sudah mantep. Nah itu baru jalan. Ya kan punya usaha itu ribet, jangankan laku... balik modal pun belum tentu. Belum lagi ngurusin izin usaha dan pajak yang macem-macem itu. Rempong.
Sementara sekarang ini banyak banget pengusaha muda dan pemilik UKM yang masih muda-muda banget dan sudah punya banyak pelanggan setia. Keren kan ya? Banyak juga yang masih kuliah bahkan sekolah, meskipun yang masih sekolah ya seringnya gitu sih... pelayanannya gimanaaa gitu. Dari sisi usia sering belum mapan pribadinya, jadi suka bikin gedek calon pembeli hahaha *hasil baca-baca forum sebelah banget ini.
Sementara dalam Islam, sebagian besar pintu rezeki berasal dari bidang usaha dagang lho. Jadi makanya pengen juga sih punya usaha sendiri berupa cafe misalnya, karena saya selalu suka suasana cafe yang cozy dan kopi :) Kapan? InsyaAllah nantilah haha belum masuk list prioritas saat ini,
Bagaimana dengan usaha impian kamu? Jenis usaha yang seperti apa?
September 26, 2016
HIDUP SELALU BUTUH PERGERAKAN
pic source: Pinterest |
Beberapa bulan sebelum tidak lagi berangkat ke kantor, tidak lagi tinggal di ibukota, saya sudah menyampaikan pada suami bahwa saya ingin menempuh brevet pajak. Iya saya belum pernah brevet sekalipun brevet sudah lama difasilitasi oleh kampus saya dulu semasa saya masih kuliah. Tapi persoalannya tidak sesederhana itu. Ketika dulu merasa harus brevet, kondisi keuangan sedang tidak memadai. Sementara ketika sudah bekerja dan ada dana untuk itu, saya justru tidak punya waktu. Jangankan brevet, jalan-jalan dan piknik seperti kebanyakan orang saja saya jarang punya waktu.
Suami setuju waktu itu, tapi kami masih mencari waktu dan tempat yang cocok saat kami sudah berhenti LDR. Lama kami nggak ngobrol lagi soal itu karena dia sibuk dan saya juga ternyata jadi sibuk meskipun aktivitas saya lebih banyak di rumah. Ketika akhirnya kami berbicara mengenai brevet lagi berdua, kami sepakat bahwa sesegera mungkin dijalani maka akan lebih baik. Mumpung kami masih berdua, jadi pendidikan dan upgrading diri masih memegang urutan pertama prioritas.
Ya saya kemudian mendaftar brevet dan sudah sekian hari menjalani 'kuliah'nya di kota sebelah, alasan mengapa nggak di kota kami karena memang ada beberapa pertimbangan yang sudah kami bicarakan dan sepakati. Weekdays saya lewati di kota sebelah dan weekend bersama dia, mau tidak mau setengah LDR selama kurang lebih selama brevet berlangsung.
Seorang teman bertanya, apa nggak berat pulang-pergi terus begitu, setengah LDR lagi?
Saya jawab, ya pastinya tentu. Siapa bilang tidak berat apalagi kalau sudah biasa sehari-hari bareng. But life always needs some improvements, we need improvements. Dan dalam berbagai tinjauan keputusan, saya sudah izin kepada suami dan beliau jugalah yang memilihkan tempat ini karena relatif tidak terlalu lama dibandingkan program dari tempat lain.
Berangkat pagi-pagi ke kota sebelah di hari senin setelah weekend mengurus semua keperluan dari yang mencuci baju, memasak untuk keperluan makan dia beberapa hari kedepan dan baking untuk cemilan bekalnya bekerja. Saya juga harus memberi intruksi dia cara mencuci kotak bekalnya dengan benar pakai Sunlight. Memang kelihatannya sepele sih, tapi kotak bekal yang asal dicucinya meskipun cuma nampung cemilan pasti jadinya lengket kalau nyucinya nggak pas. Selain lengket juga baunya apek.
Mencuci kotak bekal maupun piring bekas makan memang nggak bisa sembarangan, harus pakai sunlight yang dilarutkan ke air dan dibasuh gosok ke setiap sudut kotak bekal. Manfaat jeruk nipis dari sunlight akan membuat perlengkapan makan kita kesat dan nggak lengket, seberminyak apapun makanan yang sebelumnya dikonsumsi menggunakan perlengkapan makan itu. Sunlight juga membuat perlengkapan dapur bebas bau apek dan amis, sebrutal apapun cara masak, dengan pencucian yang benar pakai Sunlight jadi seger bau jeruk nipis.
Ketika 'kuliah berakhir, pada malam pengakhiran jadwal brevet setiap minggu, ada perjalanan cukup panjang yang harus ditempuh, waktu yang diluangkan dan pekerjaan setumpuk yang harus diselesaikan. Tapi hidup memang selalu butuh pergerakan, ya kan? Utamanya, bergerak maju. Lelah sih, tapi percaya saja tidak akan ada usaha yang sia-sia. Itu menurut saya dan dia :)
Suami setuju waktu itu, tapi kami masih mencari waktu dan tempat yang cocok saat kami sudah berhenti LDR. Lama kami nggak ngobrol lagi soal itu karena dia sibuk dan saya juga ternyata jadi sibuk meskipun aktivitas saya lebih banyak di rumah. Ketika akhirnya kami berbicara mengenai brevet lagi berdua, kami sepakat bahwa sesegera mungkin dijalani maka akan lebih baik. Mumpung kami masih berdua, jadi pendidikan dan upgrading diri masih memegang urutan pertama prioritas.
Ya saya kemudian mendaftar brevet dan sudah sekian hari menjalani 'kuliah'nya di kota sebelah, alasan mengapa nggak di kota kami karena memang ada beberapa pertimbangan yang sudah kami bicarakan dan sepakati. Weekdays saya lewati di kota sebelah dan weekend bersama dia, mau tidak mau setengah LDR selama kurang lebih selama brevet berlangsung.
Seorang teman bertanya, apa nggak berat pulang-pergi terus begitu, setengah LDR lagi?
Saya jawab, ya pastinya tentu. Siapa bilang tidak berat apalagi kalau sudah biasa sehari-hari bareng. But life always needs some improvements, we need improvements. Dan dalam berbagai tinjauan keputusan, saya sudah izin kepada suami dan beliau jugalah yang memilihkan tempat ini karena relatif tidak terlalu lama dibandingkan program dari tempat lain.
Berangkat pagi-pagi ke kota sebelah di hari senin setelah weekend mengurus semua keperluan dari yang mencuci baju, memasak untuk keperluan makan dia beberapa hari kedepan dan baking untuk cemilan bekalnya bekerja. Saya juga harus memberi intruksi dia cara mencuci kotak bekalnya dengan benar pakai Sunlight. Memang kelihatannya sepele sih, tapi kotak bekal yang asal dicucinya meskipun cuma nampung cemilan pasti jadinya lengket kalau nyucinya nggak pas. Selain lengket juga baunya apek.
Mencuci kotak bekal maupun piring bekas makan memang nggak bisa sembarangan, harus pakai sunlight yang dilarutkan ke air dan dibasuh gosok ke setiap sudut kotak bekal. Manfaat jeruk nipis dari sunlight akan membuat perlengkapan makan kita kesat dan nggak lengket, seberminyak apapun makanan yang sebelumnya dikonsumsi menggunakan perlengkapan makan itu. Sunlight juga membuat perlengkapan dapur bebas bau apek dan amis, sebrutal apapun cara masak, dengan pencucian yang benar pakai Sunlight jadi seger bau jeruk nipis.
Ketika 'kuliah berakhir, pada malam pengakhiran jadwal brevet setiap minggu, ada perjalanan cukup panjang yang harus ditempuh, waktu yang diluangkan dan pekerjaan setumpuk yang harus diselesaikan. Tapi hidup memang selalu butuh pergerakan, ya kan? Utamanya, bergerak maju. Lelah sih, tapi percaya saja tidak akan ada usaha yang sia-sia. Itu menurut saya dan dia :)
August 21, 2016
CERITA NEW LAYOUT BLOG ANINDYARAHADI'S
Listeninda.com misalnya bertema lace dan purple pink
Awalnya saya pengin tema blog ini hitam putih, tapi element-nya mungkin karena kurang jadi sudah berganti-ganti setting black and white tapi saya masih belum sreg juga. Kayak ada yang kurang dan belum cocok benar gitu karakternya.
Sempat ke vintage, seperti ini. Suka sih tapi kok masih belum dapet karakter blognya ya, padahal ini menurut saya sudah rempong banget bikinnya. Suka nuansanya yang turqoise dan mint gitu. Gitu ada waktu mulai deh saya utak-atik lagi.
Ini desain terakhir yang saya paling sreg, balik lagi minimalis dengan aksen tosca. Desain ini bertahan lumayan lama sih mungkin 2 bulanan lebih ya.
Beberapa hari lalu, saya pengin ganti template ini lagi karena merasa sudah menemukan karakter yang pas. Layout secara keseluruhan tidak diganti, masih menggunakan dasar yang sama, penghapusan element warna pink dan menggantinya dengan turquoise, tosca mint, abu-abu, hitam dan putih. Untuk mengesankan layout masih tetap bertema clean maka putih adalah bagian yang paling dominan dalam layout.
Background, saya ganti pattern grid karena saat ini saya sedang suka pattern grid di kertas seperti background blog ini. Saya juga menambahkan back to top dengan icon yang senada dengan tema blog serta social media bar baru.
Ehm, alhamdulillah akhirnya jadi dan pas banget sih kalau menurut saya. Kayaknya desain yang ini bakalan bertahan lama kedepannya, karena baru layout akhir ini yang paling bikin saya sreg dan merasa cocok dengan karakter blog.
Ngerasa puas dan lega dengan hasil akhir ini. Hehe.
Menurut manteman gimana baju barunya blog ini?
Semoga makin bikin kerasan mampir dimari yaaa :)))
Kalau suka dengan hasil pengerjaan saya, feel free untuk kontak atau tanya-tanya di email saya anindyarahadi@gmail.com ya :)
Kalau suka dengan hasil pengerjaan saya, feel free untuk kontak atau tanya-tanya di email saya anindyarahadi@gmail.com ya :)
June 24, 2016
6 BULAN SETELAH PERGI
Waktu cepat berlalu ya, tidak terasa sudah hampir enam bulan saya pergi dari Jakarta. Selama waktu itu saya masih sering ngobrol dan komunikasi dengan teman kantor, baik dari kantor yang terakhir saya tempati maupun dengan teman-teman satu angkatan kerja.
Paling ramai sih masih grup dari kantor yang terakhir saya tempati, maklum hubungan masing-masing saling dekat banget selayaknya keluarga karena kebanyakan dari mereka juga sudah lama mengabdi di kantor itu bahkan banyak diantaranya yang sudah bekerja mulai dari kantor itu berdiri. Dari sejak dulu sih memang mereka juga suka liburan bareng, ya nggak semua juga kalau di lantai saya yang sering liburan bareng ya departemen keuangan, HC dan General Affairs.
Pas saya masuk, saya pun juga ikutan tradisi itu bahkan juga jadi nagihin. Soalnya liburannya rame-rame, pergi ke tempat baru, orang-orang juga udah expert banget soal menyusun itinerary dan merancang budget buat liburan kemana-mana. Ceritanya bapak-bapak pada hobi touring gitu jadi kepake banget lah pengalaman dari hobi mereka tersebut. Jadi kalau udah suntuk banget sama rutinitas, kami nyari libur panjang yang dempetan kemudian merencanakan mau liburan bareng kemana. Kadang malah baru awal tahun sudah nandain aja tanggal-tanggal merah dalam satu tahun terus mulai nabung dari awal tahun yang jumlahnya langsung disisihkan setiap kali tanggal gajian. Pernah juga kami liburan hemat karena salah satu teman kantor punya rumah di kota tujuan liburan tersebut ya sudah jadi deh kami nginep gratis, meskipun seadanya ya tapi kan menghemat biaya perjalanan banget kan.
Ceritanya tahun depan sepertinya kantor saya akan pindah alamat karena satu dan lain hal, salah satunya adalah karena kantor saya berada di kompleks perkantoran di Jakarta Utara yang padat dengan sewa lahan sementara lahan tersebut akan digunakan untuk proyek dari empunya tanah entah akan dibangun seperti apa maka mulai dari sebelum saya pindahan semua orang sudah ribut dan mulai melakukan survey lokasi.
Belakangan ini Jakarta memang lebih giat membangun ya, kadang obrolan pun nyerempet soal itu. Pas masih ngantor, deket meja saya ada televisi yang jadi tontonan kami saat jam istirahat dan jam kerja lembur. Saat jam istirahat siang seringnya nonton berita, emang jam segitu kan berita siang. Topik reklamasi juga menjadi topik riuh obrolan kami saat menjadi headline acara berita tanah air. Gimana enggak wong yang mau direklamasi juga Pantai Utara Jakarta, nggak jauh dari kantor dan area operasional kami.
Proyek reklamasi ini menimbulkan banyak pro dan kontra lho bahkan antara warga Jakarta juga. Teman-teman sering dengar soal reklamasi tapi belum ngeh maksudnya? Jadi reklamasi ini adalah proyek memperluas daratan gitu, bisa dengan mengeringkan area perairan tertentu yang dirasa kurang bermanfaat atau dengan ditimbuni tanah hingga kering. Tapi intinya adalah mengubah lahan tidak terpakai baik rawa-rawa dan lain sebagainya. Nah pemerintah setempat mau mereklamasi Pantai Utara Jakarta untuk dimanfaatkan lebih maksimal salah satunya untuk membangun tanggul guna mengatasi banjir Jakarta yang sudah seperti penyakit kambuhan tiap tahun.
Hingga sekarang sih saya belum dengar lebih lanjut untuk pelaksanaan proyek ini karena kubu pemerintah pun juga belum sepenuhnya sepakat, Menteri Kelautan juga kabarnya masih kontra terkait proyek ini. Menurut teman-teman bagaimana?
June 13, 2016
PUNYA BLOG LEBIH DARI SATU?
Beberapa teman bertanya pada saya, teman blogger dan teman di dunia nyata, "apa nggak bingung bayar domain kalau punya blog banyak?"
Saya ketawa. Ya lumayan sih.
Namun sebingung-bingungnya bayar domain harus saya akui, lebih bingung membagi waktu untuk menulis dan mengisi blog-blog ini.
Sebenarnya selalu banyak yang ingin dibagi, cuma waktu nulisnya itu... bener-bener harus dialokasikan. Rencana memang blog ini akan saya isi dengan ulasan yang wanita banget. Soal makeup, salah satunya dan fashion. Cuma ya itu reviewnya belum ditulis, ulasannya belum dikerjain *LOL. Fotonya sih sudah ada sebenernya, cuma waktu nulisnya aja yang lumayan keteteran.
Oh ya, bahkan portofolio customize layout blog juga belum semuanya di post. Haha. Banyak hutang posting banget saya, kalau dipikir-pikir.
Saya ketawa. Ya lumayan sih.
Namun sebingung-bingungnya bayar domain harus saya akui, lebih bingung membagi waktu untuk menulis dan mengisi blog-blog ini.
Sebenarnya selalu banyak yang ingin dibagi, cuma waktu nulisnya itu... bener-bener harus dialokasikan. Rencana memang blog ini akan saya isi dengan ulasan yang wanita banget. Soal makeup, salah satunya dan fashion. Cuma ya itu reviewnya belum ditulis, ulasannya belum dikerjain *LOL. Fotonya sih sudah ada sebenernya, cuma waktu nulisnya aja yang lumayan keteteran.
Oh ya, bahkan portofolio customize layout blog juga belum semuanya di post. Haha. Banyak hutang posting banget saya, kalau dipikir-pikir.
June 7, 2016
BYE FEAT. POST :(
Akhirnya saya memutuskan untuk menghapus label featuring post yang berisi tulisan giveaway kecil-kecilan dari teman-teman. Sebenarnya sayang. Karena berharga untuk dibaca-baca.
Mengapa akhirnya saya hapus, karena banyak diantara pemilik tulisan itu yang mampir hanya saat GA saja, tidak ingin melanjutkan jalinan pertemanan padahal sebenarnya sasaran dari giveaway saya ya itu... untuk nambahin teman berhubung blogger lama teman-teman saya sudah banyak yang membiarkan blognya tidak terurus.
Alasan kedua karena duplicate content dari blog mereka. Saya khawatirnya dituduh copas oleh mesin pencari. Atau oleh siapapun yang mampir disini tanpa tahu asal muasal giveaway kemudian jadi salah paham. Sementara saya menjunjung tinggi tulisan yang tidak semata asal copas.
Itu saja. Semoga blog ini lebih baik kedepannya :)
Mengapa akhirnya saya hapus, karena banyak diantara pemilik tulisan itu yang mampir hanya saat GA saja, tidak ingin melanjutkan jalinan pertemanan padahal sebenarnya sasaran dari giveaway saya ya itu... untuk nambahin teman berhubung blogger lama teman-teman saya sudah banyak yang membiarkan blognya tidak terurus.
Alasan kedua karena duplicate content dari blog mereka. Saya khawatirnya dituduh copas oleh mesin pencari. Atau oleh siapapun yang mampir disini tanpa tahu asal muasal giveaway kemudian jadi salah paham. Sementara saya menjunjung tinggi tulisan yang tidak semata asal copas.
Itu saja. Semoga blog ini lebih baik kedepannya :)
March 31, 2016
VINTAGE BLOG DESIGN
Yah akhirnya berganti rupa juga blog ini setelah sebelumnya cuma hitam putih polos.
Hitam putih polos terkesan cool karena monokrom, tapi saat ini saya sedang suka warna aqua atau turquoise jadi saya membuatnya dengan nuansa demikian.
Semoga bikin makin kerasan yang nulis juga yang mampir ;)
Anyway desain ini masih belum final, ada elemen-elemen yang belum semuanya saya masukkan ke dalamnya. Semoga dalam waktu dekat berhasil diselesaikan.
.
March 26, 2016
HALLO
Akhirnya saya nengok dan mengurusi lagi blog yang setelah sekian lama nggak saya urus dan tengok sama sekali. Padahal dulunya blog ini tempat sampah dari banyak gerundelan jujur saya.
Mengurusi lagi blog ini, mulai dari membelikan domain baru agar saya semangat dan tidak mengabaikannya lagi. Memberikan desain penampilan baru biar makin nyaman menggurat cerita di jendela saya yang ini, juga lebih rajin untuk menyapanya.
Blog ini rencananya akan berisi hal-hal yang saya temukan dan ingin saya simpan, catat dan pelajari untuk keperluan mendatang atau untuk menjadi bahan pelajaran untuk diri sendiri. Mungkin juga akan terisi oleh curcolan - lagi lagi. Opini dan review yang nantinya akan menjadi bagian dari posting saya bagikan disini adalah berasal dari sudut pandang saya.
Hallo jendela samping rumah kenyamanan saya :) Senang menyapa lagi dari sini, teman lama.
Subscribe to:
Posts (Atom)