April 17, 2011

SEAGAMA, MESTINYA SALING MENDUKUNG BUKAN MENGHANCURKAN

Saya paling tidak suka ketika menemukan kata menggurui. Meskipun dalam resensi... atau apapun. Entah kenapa meskipun tulisannya mengemukakan semisal : buku ini enak dibaca dan tidak menggurui.

Atas dasar apa orang mengatakan menggurui dan tidak menggurui.

Sungguh bagi saya masalah bahasa itu cukup mengganggu. Sesuatu terlihat menggurui dan tidak menggurui tergantung pada kebijaksanaan kita dalam memandang sesuatu.

Baik ngga bagi kita?
Selama itu ngga bertentangan dengan tuntunan hidup kita tentu kita berhak mengambil itu sebagai kebenaran yang kita yakini.

Kalau ngga baik bagi kita, tinggalkan...
Kalau baik, boleh ambil boleh tidak

Tidak sepakat itu biasa namun sebaiknya ngga usah menggunakan debatan kata-kata yang tidak bertanggung jawab dan dangkal seperti : sok suci, sok menggurui, sok menghakimi dan lain sebagainya...

Terlebih hal itu diucapkan ketika saudara seagamanya menyampaikan kebenaran yang sesuai tuntunan. Sangat aneh dan memiriskan. Sungguh saya tidak tahan sekali untuk mengkritisi melihat sebuah status mengingatkan yang sangat bisa diambil makna pelajarannya, status seseorang dalam friendlist saya, terpampang di beranda sementara komentar-komentar berderet bersikap kontra. AH!!! Semoga Allah tidak mengunci mati hati kita dari ilmu. Amin.