September 13, 2017

REPOTNYA RENOVASI RUMAH

pic source: pinterest
Saya nggak tahu kalau renovasi rumah itu ternyata bisa bikin orang stress. Apalagi saking butuh banyak perbaikan sampai menurut saya sih hampir kayak bangun baru lagi. Dan soal dana jangan ditanya lagi, jebol jauh dari budget awal.

Sebenernya ini sih yang paling bikin stress, out of budget :p tapi ya gimana ya masa nggak diterusin, sudah nanggung hampir kelar mending kan dikelarin sekalian, ya nggak? Biar cuma nunggu waktu nempatinnya gitu meskipun seiring waktu juga ngaruh banget ke menipisnya angka tabungan.

Tapi sambil nunggu kelar (dan sambil termenung di pojokan mikirin saldo uang tabungan) saya antusias sih karena nantinya bakalan punya working space sendiri yang cukup mumpuni buat ngerjain semua proyek saya juga jadi tempat nyimpen persediaan barang-barang jualan di lapak sebelah. Gimanapun bikin illustrasi itu lebih enak kalau diatas meja, gitu juga nulis jurnal. Beda sama kerja bareng laptop yang selama nemu tempat tatakan yang nyaman aja jalan deh itu.

Anyway dalam prosesnya memang banyak hal yang mau nggak mau jadi saya tahu dan pelajari meskipun sebelumnya pengetahuan saya seputar aneka bangunan beserta bahan-bahannya kalau diukur dengan level, anggep ajalah level tiarap.

Contoh aja ya, seumur-umur saya cuma pernah lihat penahan atap yang terbuat dari kayu. Baik di desa maupun di rumah-rumah yang pernah saya kunjungi yang sedang dalam proses pembangunan, biasanya pakai rangka kayu.

Tapi ternyata ada teknologi terbaru yang lebih kuat dengan penggunaan rangka besi, usia penggunaan primanya relatif lama sih hingga 10 tahun, beda dengan rangka kayu yang hanya sekitar 5 tahun saja. Dan yang paling penting juga bebas rayap ya.

Terus terang ini cukup melegakan soalnya seumur-umur saya tuh takut plus jijik sama rayap. Karena jumlahnya yang banyak banget dan berkelompok terus kalau nggak sengaja nemplok dan kita kegigit alamak perihnya minta ampun. Iyalah sakit, lah makanin kayu bahkan ngelobangin lantai aja mereka bisa... jadi tahu dong kira-kira setajem apa giginya rayap.

Waktu kecil karena rumah kakek nenek saya full terbuat dari kayu makanya saya sering ketemu dan kebagian tugas membasmi rayap-rayap yang ketahuan lagi bergerombol asik menyantap kayu atau rumah rayap yang kelihatan di sudut-sudut rumah.

Rayap itu bahaya, bahayanya nggak cuma kalau gigit karena gigi rayap yang tajem itu tapi juga karena mereka punya andil besar dalam robohnya sebuah bangunan karena memakan rangka-rangka kayu penyangga sebuah bangunan. Nah terus kalau bangunan udah roboh gitu bisa dibayangkan kan berapa banyak korban luka bahkan korban jiwa. Makanya seneng banget saya gitu tahu penyangga atap rumah nggak terbuat dari kayu.

Selain teknologi penyangga atam rumah yang lebih kuat dan anti rayap, saya juga baru tahu kalau sekarang sudah ada beton instan Indokon. Apa sih beton instan indokon itu?
Jadi nggak cuma pancake dan mie aja yang bisa dibikin instan ya, beton juga. Bahan bangunan yang satu ini berupa beton kering yang terdiri dari campuran pasir, batu pecah, semen dan bahan kimia yang telah dicampur secara homogen dan dikemas dalam kantong karung 50 kg per kemasan. Bahan baku berkualitas tinggi dan dengan tingkatan yang sama memudahkan pengerjaan bangunan secara konsisten hasilnya, waktu pengerjaan yang efisien serta menghemat waktu, biaya dan tempat. Nggak usah banyak space tempat yang digunakan untuk material, waktu mencampur material sebelum diaduk dan biaya tukang bangunan juga jadi lebih rendah karena waktu yang lebih singkat.

Nggak jauh beda sama tepung bumbu yang dicampur air langsung cus siap eksekusi masak, beton instan ini juga sama lho. Cukup tuang dan dicampur air udah deh lanjut kerja lagi, nggak perlu ngira-ngira bahan dan nyampur dulu sambil mikirin komposisinya. So, waktu yang dibutuhkan juga lebih sedikit ya kan.

Kalau tertarik nyobain nggak usah bingung juga, karena seperti yang udah pernah saya bilang... jaman sekarang semuanya gampang. Tinggal klik-klik udah jalan. Teman-teman bisa tanya-tanya dan beli di anekabangunan.com, terutama yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya.

Di situsnya udah lengkap kok penjelasan, cara penggunaan dan referensi proyek yang menggunakan produk mereka. Cus dilihat-lihat :)



No comments:

Post a Comment