May 21, 2019

WEEKEND KALI ITU, DI JAKARTA

Gara-gara chat dari teman sekantor dulu, saya jadi teringat tahun pertama kami menjadi karyawan. It was so beautiful as a memory. Bulan-bulan pertama kami saat masih dalam masa pelatihan di Jakarta juga salah satunya saat momentum bulan puasa.

Ketika masa pelatihan, karena perusahaan tempat saya bekerja waktu itu memiliki banyak anak perusahaan, ada kalanya kami ditugaskan untuk belajar di perusahaan lain yang masih berada dalam satu provinsi. Semacam tugas belajar, karena hanya untuk sekian hari saja kami 'ngantor' di tempat lain dengan jam masuk kantor yang sama seperti biasanya.

Dengan macetnya Jakarta yang luar biasa, bulan puasa pula. Kami mengatur jam berangkat sehingga tidak terlambat sampai di kantor ketika jam kerja dimulai. Bulan sebelumnya nampak tidak masalah karena ritme tubuh kami cukup mumpuni untuk bangun shubuh dan langsung berangkat kerja. Tidak demikian halnya dengan bulan puasa, kami bangun saat jam sahur, mempersiapkan diri untuk berangkat kerja, sholat shubuh dan langsung berangkat tanpa tidur lagi. Padahal kemarinnya baru pulang larut malam.

Hari pertama agak lancar, hari-hari seterusnya kami mulai merasa kewalahan karena tidak cukup
waktu untuk istirahat dan mulai bertampang zombie. Transjakarta selalu penuh dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menunggu antrian. Bukan hal mudah untuk orang-orang yang masih

belum biasa dengan ritme hidup dan kemacetan di jakarta. Bau wangi dan dandanan rapi sudah keburu lecek ketika kami sampai di kantor cabang.

Bulan puasa juga bulan dimana beberapa diantara kami, termasuk saya harus dimutasi keluar kota. Mutasi pertama saya dan berlangsung saat bulan puasa. Mengepak barang sendirian untuk pindahan dalam jangka panjang, badan yang tidak cukup istirahat dan makanan yang entah bagaimana justru kurang bersahabat bagi lambung di waktu seperti ini.

Perjalanan keluar kota kembali harus dilakukan, sesudah makan sahur sekadarnya karena jadwal penerbangan kami di jam penerbangan pertama. Dan sepanjang jalan saya merasa pusing dan mual,
berusaha setengah mati untuk tidak muntah dan tidak membatalkan puasa. Serta meja kerja yang sudah menunggu ditempati di kota tujuan.

Pada masa pelatihan, kota Jakarta nampak biasa saja. Justru bising dan macetnya sangat mengganggu dan tidak menyenangkan karena sekejap menggerus fisik kami dalam kelelahan perjalanan ke tempat-tempat yang seharusnya berjarak dekat namun memakan waktu lama untuk ditempuh. Nggak banyak waktu untuk menyisiri sisi-sisinya selain untuk membeli sesuatu yang menjadi keperluan kami.

Saya memandang sisi baru dari Jakarta ketika harus menjalani perjalanan dinas untuk suatu keperluan. Waktunya hampir satu minggu untuk evaluasi kinerja kami setelah mutasi dan peninjauan penelitian yang kami lakukan terkait anak perusahaan tempat kami selama ini bekerja.

We don't meet each other for long time. And it felt so good to meet them again. It's good to have had a very long conversation about our workplace and sharing a lot. Saya bisa katakan ini kali pertama saya merasakan sisi menyenangkan dari Jakarta. Saat membuat janji untuk bertemu di bandara dengan beberapa teman kantor yang datang dari luar kota, Semarang, Batam, Palembang dan Medan. Menyeret koper besar seraya salah satu teman mengurus tiket pesawat Jakarta Medan di penghujung weekend untuk menghabiskan weekend bersama.

Kami makan bersama saat dini hari tiba. Menempuh perjalanan dari bandara dan menyaksikan pagi mengusir gelap sepanjang jalan ketika lampu kota masih menyala. Ketika jalan terasa lancar hingga padat penuh kemacetan dan perjalanan kami menuju kantor terhambat.

Sepanjang jam kerja saya merasa semuanya cepat berlalu tanpa terasa karena kami tinggal di hotel yang sama. Kami kembali mendapatkan waktu untuk diskusi kerja dan kemungkinan inovasi usaha, serta mengobrol apa saja diluar itu. And the most important one is... we had a plan on the weekend. Together. Merencanakan mengunjungi beberapa tempat di Jakarta dengan bersama sepertinya akan terasa berbeda.

Kami mengunjungi beberapa tempat mainstream ala wisatawan lokal but guess what? It's fun! Padahal ini bukan kunjungan saya yang pertama ke tempat-tempat itu lho.
Bagi kamu yang ke Jakarta rame-rame dengan teman-teman, wajib banget ya mampir ke tempat mainstream berikut ini:

#1 Dunia Fantasi
Dufan? Ah basi! Sudah pernah! Mungkin itu yang kamu pikirkan ketika membuat itinerary ke Jakarta bareng teman-teman. Mungkin kamu pernah mengunjunginya saat kecil atau bersama keluarga saat remaja. Tapi percaya deh, akan beda rasanya saat bersama teman-teman dekat.
Cobalah naik beberapa wahana, dari yang super boring, sedang atau jika punya nyali... boleh juga yang cukup menguji adrenalin. Yang jelas akan beda rasanya jika bersama teman-teman.

Coba juga jajanan yang dijual di tempat wisata ini, bahkan meskipun jajanan mainstream seperti mie instan cup dan popcorn. Memang rada mahal harganya dibanding beli di luar. Hanya saja rasanya akan beda lho ketika kita santap di tempat wisata. Pasti lebih enak karena kebersamaannya.

#2 Seaworld
Letak Seaworld nggak jauh dari Dufan, jadi kalau waktu masih cukup atau keesokan harinya ya bolehlah disempatkan ke Seaworld. Seaworld tempat yang wajib dikunjungi kalau kamu suka dengan laut dan aneka makhluk hidup di dalamnya. Bagian dalam Seaworld memang bukan tempat yang pas untuk berfoto, tapi jangan lewatkan kesempatan berfoto di terowongan akuariumnya yang bikin kita merasa sedang berada di alam bawah laut ya...

Kalau kamu suka cafe dan tempat yang nyaman untuk nongkrong, wajib banget mampir di cafe yang berada di area Seaworld. Sama-sama cafe-nya, harganya bisa lebih mahal tapi dimana dan bareng siapa yang akan bikin kunjunganmu berasa beda dan layak diingat.

#3 Kota Tua
Jakarta adalah tempat yang bersejarah dan memiliki bagian terpenting dalam sejarah panjang kemerdekaan negara kita dalam perjuangan melawan penjajah. Jakarta, yang dulunya bernama Batavia masih menyimpan sisa-sisa kejayaan sejarahnya di jantung kota megapolitannya. Cobalah mampir ke Kota Tua, nikmati suasana berjalan kaki saat sore hati di daerah ini. Meskipun terkesan kotor dan kumuh, namun banyak sekali bagian dari sejarah yang masih tersisa, termasuk bangunannya, museum dan gaya arsitektur daerah sekitar yang masih lekat dengan nuansa masa lampau. Nikmati juga jajanan pinggir jalannya, tapi jangan lupa, harus sedia snack bag agar nggak nyampah ya ;)

Meskipun berkunjung ke tempat-tempat mainstream ala wisatawan lokal tersebut, we really had so much fun! Sepertinya karena bareng-bareng jadi rame dan seru. Biasanya kami ke Kota Tua untuk bekerja jadi nggak terlalu ngeh dengan sekitar sih, tapi kali itu beneran untuk jalan-jalan dan menikmati suasana.

Weekend runs so fast. Kami harus kembali ke kantor masing-masing. Saya, tentu saja harus kembali ke Surabaya dan memesan tiket pesawat kembali ke Surabaya.
gambar berikut ini hanya simulasi ya, karena penerbangannya sudah cukup lama berlalu
 Sebenarnya karena ini perjalanan bisnis, tiket kembali seharusnya disediakan hari kamis, tapi memang pada akhirnya saya berhasil menegosiasikan tanggal kembali dengan hari minggu malam, meskipun tentu saja ada perbedaan harga tiket pesawat. Demi bisa menikmati weekend bareng teman-teman saya, saya mengundur kepulangan hingga jam penerbangan terakhir penerbangan paling murah. Waktu itu saya pakai pegipegi.com untuk mendapatkan informasi tiket murah untuk penerbangan terakhir hari itu. Sebagai informasi, tiket saat hari minggu biasanya harganya melonjak untuk tujuan manapun, terutama di traffic padat seperti Jakarta ke Surabaya atau sebaliknya.

Membantu banget lho cek via pegipegi.com karena harganya juga nggak 'polosan', jika memang ada promo pegi-pegi tetap akan menampilkan harga promonya dan mengurutkan harga termurah dari semua meskapai di hari itu dengan pilihan penerbangan terbaik yang bisa kita sesuaikan. Kita nggak perlu cek website satu per satu meskapai untuk mendapatkan harga terbaik, dan seringkali justru harga tiket di pegipegi malah lebih murah daripada harga website resminya lho!

Sungguh menyenangkan browsin dan melakukan pemesanan tiket pesawat dengan pegipegi.com ini. Kamu sudah pernah browsing promo tiket pesawat murah di pegipegi.com? Kalau belum... wah rugi banget, cobain yuk! ;D

1 comment:

  1. Kok MKG ga disebut cyin? Ahahaha... missing old good days with you :*

    ReplyDelete