August 21, 2016

CERITA NEW LAYOUT BLOG ANINDYARAHADI'S

Sudah lama banget sejak saya mulai benerin layout blog ini, ganti template sudah berapa kali dan nggak nemu juga yang cocok. Layout blog saya memang kesemuanya cenderung bertema.

Listeninda.com misalnya bertema lace dan purple pink

Awalnya saya pengin tema blog ini hitam putih, tapi element-nya mungkin karena kurang jadi sudah berganti-ganti setting black and white tapi saya masih belum sreg juga. Kayak ada yang kurang dan belum cocok benar gitu karakternya.


Sempat ke vintage, seperti ini. Suka sih tapi kok masih belum dapet karakter blognya ya, padahal ini menurut saya sudah rempong banget bikinnya. Suka nuansanya yang turqoise dan mint gitu. Gitu ada waktu mulai deh saya utak-atik lagi.


Ini desain terakhir yang saya paling sreg, balik lagi minimalis dengan aksen tosca. Desain ini bertahan lumayan lama sih mungkin 2 bulanan lebih ya.



Beberapa hari lalu, saya pengin ganti template ini lagi karena merasa sudah menemukan karakter yang pas. Layout secara keseluruhan tidak diganti, masih menggunakan dasar yang sama, penghapusan element warna pink dan menggantinya dengan turquoise, tosca mint, abu-abu, hitam dan putih. Untuk mengesankan layout masih tetap bertema clean maka putih adalah bagian yang paling dominan dalam layout.

Background, saya ganti pattern grid karena saat ini saya sedang suka pattern grid di kertas seperti background blog ini. Saya juga menambahkan back to top dengan icon yang senada dengan tema blog serta social media bar baru.



Ehm, alhamdulillah akhirnya jadi dan pas banget sih kalau menurut saya. Kayaknya desain yang ini bakalan bertahan lama kedepannya, karena baru layout akhir ini yang paling bikin saya sreg dan merasa cocok dengan karakter blog.
Ngerasa puas dan lega dengan hasil akhir ini. Hehe.



Menurut manteman gimana baju barunya blog ini? 
Semoga makin bikin kerasan mampir dimari yaaa :)))

Kalau suka dengan hasil pengerjaan saya, feel free untuk kontak atau tanya-tanya di email saya anindyarahadi@gmail.com ya :)

August 14, 2016

BUKAN SEKADAR 'CUMA'


Saya nggak habis ngerti ketika seorang teman mengaku minder saat harus ada acara dengan teman-teman lamanya, keluarga atau rekan kerja suaminya. Teman saya ini bukan orang yang malu-maluin. Penampilan masih rapi dan enak dilihat, dianya juga cerdas dan nggak kurang update jadi pasti bisa mengimbangi percakapan yang terjadi disekitarnya termasuk juga lingkungan pergaulan suaminya. Jadi kenapa mesti malu?

"Gue kan cuma ibu rumah tangga," katanya.
Saya mengerutkan kening dari balik gelas es teh leci yang sedang saya nikmati, "Maksudnya?"
"Jadi kebanyakan temen-temen gue atau istrinya temen suami itu punya karir entah di perusahaan atau di birokrasi pemerintahan. Gue udah jiper aja kalau mereka ngomongin isu global atau masalah kerjaan. Secara ya gue ngerti permukaannya doang, bukan pelaku." memang teman saya ini belum pernah punya pengalaman bekerja, dia menikah muda sebelum merasakan jenjang karir sebagai pekerja.

"Lah bukannya elu juga blogger?" tanya saya, masih bingung. Ketika seseorang melakukan kegiatan blogging apalagi secara rutin, yah menurut saya dia Blogger dong.

"But you know blogger nggak bisa dibilang dan diakui sebagai pekerjaan, atau karir. Not even close, really. Di tengah-tengah orang seperti itu."
"Kerjaan kan seseuatu yang bisa kasih kita nafkah, ya nggak sih? Coba sama nggak persepsi kita? Lah lu ngeblog juga sekalian ngisi rekening tabungan, sama lah kan nafkah juga, rezeki juga namanya. Artinya lu juga kerja, biarpun ya nggak secara formal di tempat yang formal juga. Jadi jangan ungkit deh itu yang cuma ibu rumah tangga," kata saya nggak setuju.
"Blogger, ngajar les, penjahit, jualan apa saja ya itu semua kerjaan. Semuanya juga karir sekalipun jenjangnya beda pasti sama yang biasa. Selama kita dapat penghasilan dari situ ya bisa dong disebut pekerjaan. Kayak yang pernah gue tulis di blog lah ya, personal shopper aja bisa dibilang pekerjaan kok."

 Teman saya bertopang dagu, " Deuh ya kali ya kalau udah yang profesional banget gitu. Lagian penghasilan gue sebagai Blogger juga cuma berapa sih...? Perbulannya nggak tentu ada kok, ada pun juga nggak tentu sama,"

"Ya apa bedanya sik sama lu jualan gitu, kerja jadi pedagang? Bulan ini untung banyak jadi bisa beli kulkas 3 biji misalnya, bulan depannya untung cuma setara sama harga mirowive kecil, bulan depannya lagi rugi. Kalau menurut gue entah berapa penghasilannya, entah rutin atau enggak... selama menghasilkan ya kerjaan lah namanya," saya ketawa.

"Lagian keren kali kalau dikau ngakunya blogger atau youtuber kek gitu, nggak semua orang ngerti itu apa, cara kerjanya gimana, cara ngasilin uangnya gimana? Nggak semua orang paham. Dan biar aja, mereka kan juga nggak bisa nebak penghasilan lu berapa. Santai ajalah. Nggak sopan juga kan orang nanya-nanya gaji mendadak kalau deket juga enggak. Ya nggak sih?" tanya saya, si teman manyun-manyun tapi saya tahu dia menyimak.

"Kalau menurut gue ya, sejak dulu semua ibu rumah tangga bisa kok kerja apa aja asalkan mau. Apa aja tergantung sukanya dimana, pengennya jenis kerja yang seperti apa dan potensinya dimana. Kalau suka nulis ya kerja lepas jadi penulis, penerjemah, cerpenis, banyak. Kalau demennya fashion ya bisa rancang kecil-kecilan, beli kain jahitin terus jual deh. Kalau passion akademisi ya bisa ngajar les. Yang penting nggak makan waktu seharian kan jadi bisa ngurusin keluarga dengan baik juga,"

"Apalagi sekarang, punya gelar dan pendidikan bisa kerja dimana aja asal ada fasilitasnya. Jaman udah makin maju, tekhnologi makin kenceng. Ibu rumah tangga yang punya gelar dokter juga bisa bekerja sebagai dokter online yang melayani konsultasi pasien. Contohnya aja tuh di Konsula.com kan bisa chatting sama telepon konsultasi langsung tuh sama dokternya. Gitu sih jadi nggak usah minder segala deh kalau kita ibu rumah tangga yang di rumah aja. Keep your chin up ah beb," saya melanjutkan meneguk es teh leci dingin, di hari yang panas itu.

Mungkin banyak dari kita yang merasa demikian. Ibu rumah tangga yang di rumah aja terus minder sendiri kalau harus bersosialisasi, ini nggak lepas dari omongan miring orang yang kerap mengintimidasi sosok wanita yang dipandang non super. Karena sekarang jamannya wanita super yang karirnya gemilang tapi juga tetep ngurus keluarga semacam nggak ada capeknya.

Wanita yang memutuskan untuk berkarir di luar rumah pastilah tahu resiko akan pilihannya, tapi mereka memiliki pertimbangannya sendiri yang nggak perlu juga dijelaskan ke masyarakat soal keputusannya. Sama halnya dengan wanita yang memutuskan di rumah saja untuk mengurus keluarga, misal saja mereka mungkin tidak ingin kehilangan periode emas yang tidak akan terulang dari anak-anaknya dan mungkin lebih banyak lagi alasan lain yang lagi-lagi tak harus mereka jelaskan ke khalayak.

Mungkin masih-masing dari kita harus berdamai dengan diri sendiri untuk saling mengerti kacamata permasalahan dari orang lain. Mungkin sebenarnya situasi itu tidak separah ini, hanya permainan pikiran kita saja yang mendramatisasi. Entah. Yang jelas tetep kalem, happy dan dagu tanpa merosot kebawah lah ya. Permulaannya pahamilah bahwa diri kita bukan sekadar cuma, kita juga setara, kita juga sama berharganya. We need to keep it on ur mind.

Itu menurut saya, nah kalau menurut teman-teman gimana?

August 12, 2016

STAY AT HOME MOMMA TAPI TETAP BEKERJA (?)


Menjadi ibu rumah tangga sekaligus stay at home wife/mom itu bukan hal yang mudah lho bagi sebagian orang. Apalagi orang yang terbiasa dengan pekerjaan kantoran, karir dan gaji yang bisa diperkirakan hadir di rekening setiap tanggal tertentu.

Ya nggak usah jauh-jauh, saya juga awalnya sering merasa nggak nyaman ketika akhirnya memutuskan untuk berada di rumah dan mengurus keluarga. Sama sekali nggak mudah. Pernah saya bertemu dengan seorang teman yang setelah lulus kuliah langsung menikah dan punya anak. Dia merasa nyaman dengan aktivitasnya karena bisa jalan-jalan sesering yang dia bisa, setelah pekerjaan rumahnya selesai tentu. Uang belanja nggak usah mikir dong karena sudah ada dari suami. Nggak usah mikir kerjaan dari kantor pun email dan telepon urgent dari atasan. Damai-damai aja katanya.

Satu sisi ya sih bener juga, nggak ada meeting urgent seharian, program kerja yang harus dikonsep, budget yang harus dipelototin and so many more. Tapi saya merasa bosan karena kehilangan kesibukan, saya juga jadi nggak nyaman sendiri karena nggak biasa menggantungkan keinginan ke suami. Itu bukan saya banget, karena yah… sejak masih piyik saya sudah dididik untuk beli apapun yang saya mau dari uang sendiri. Dibeliin suami sesuatu yang saya pengin sih senang, tapi ada kayak rasa kurang puas yang mengganggu. Kayak yang… ah that’s not me. Kebutuhan saya adalah kewajiban suami, tapi nggak sama halnya dong dengan keinginan.

Misalnya kebutuhan dandan, terus dibeliin Maybelline kan kebutuhan mestinya sudah tercukupi. Tapi gimana dong kalau saya doyannya Limecrime dan Girlactik? Yes itu namanya keinginan.

Mungkin teman-teman juga sedang mempertimbangkan untuk full mengurus keluarga tapi masih ragu karena pengin tetep punya uang sendiri? Bisa kok. Kita bisa mulai dari saat ini untuk membuat pondasi biar nanti ketika sudah benar-benar memutuskan keluar dari kantor untuk kerja di rumah, sudah ada pekerjaan yang menanti kita:

Penulis
Serius? Kan gue nggak bisa nulis?
Iya serius, menulis adalah pekerjaan yang bisa kita lakukan disela waktu, bahkan saat istirahat di kantor. Ya saya tahu memang memerlukan mood yang tepat sih tapi bagaimana kita bisa kalau tidak mencoba dan berlatih terus menerus. Jika tidak sanggup menyelesaikan sebuah novel, coba deh buat dulu blog dan coba untuk ngikut kompetisi menulis sambil mengasah skill kita. Kalau menang hadiahnya lebih dari lumayan, tapi kalau enggak ya anggaplah portofolio. In real life banyak lho orang yang dipinang penerbit karena tulisan di blognya atau ditawari kerja dimedia karena tulisannya. Jangan takut curcol dan menggalau di blog, masing-masing tema punya peminat kok.

Personal shopper
Personal shopper itu apa sih?
Ini sih bisa kita ‘jabanin’ kalau pas kita tinggal di kota besar yang semua brand ada, atau mungkin tinggal di luar negeri misalnya dengan brand-brand bagus yang disana plus ongkos kirim masih lebih murah daripada harga counternya di Indonesia. Jadi personal shopper ini adalah istilah untuk titip beli. Kita mendapatkan penghasilan dari fee yang kita ambil untuk membelikan barang yang dimau customer kita.

Online shop

Nah untuk ini pasti kita sudah familiar dong. Jadi kita jualan via online, calon pembeli bisa tahu toko kita darimana saja, dari mesin pencari atau media sosial. Gimana kita promo dan nawarinnya aja sebagai bisnis online terpercaya di Indonesia.

Baru bangun bisnis online dan khawatir rugi karena investasinya yang besar padahal belum ada pengalaman jualan, kita bisa lho jadi agen Kudo lewat websitenya di http://kudo.co.id/. Kudo adalah bisnis online terpercaya di Indonesia yang bisa kita andalkan. Dengan menjadi agennya kita bisa mendapatkan keuntungan berupa komisi, tinggal memasarkan saja produk yang dijual di Kudo. Produknya Kudo yang beragam dari alat elektronik hingga pulsa memungkinkan kita untuk memilih jenis usaha apa yang kita mau. Buat diri sendiri pun bisa, dan tetap dong pakai komisi. Gampang dan worth to try untuk pemula usaha seperti kita nih manteman :D

August 11, 2016

YANG PALING SULIT DARI LAYOUT

Selama kustomisasi template atau layout blog, apa bagian yang paling sulit?
Kalau menurut saya bagian paling sulit dari sebuah layout adalah header.
Sulitnya adalah karena keseluruhan desain blog dan image sebuah blog ditentukan pada header. Karena itu header penting, sekaligus paling sulit.
Pada semua blog-blog saya, mengubah desain blog sendiri juga merupakan hal yang besar.
Apalagi jika ganti header...
Ganti header seringnya belakangan diikuti oleh rombak layout secara keseluruhan.
Karena header adalah inti dari sebuah layout, menurut saya. Sehingga kalau header ganti, keseluruhan desain juga harus diperhitungkan kembali.
Apakah masih sesuai dengan header itu atau ada elemen yang harus diganti?
Itulah makanya untuk benerin template sendiri saya butuh waktu lama, nggak cuma alokasi waktu tapi juga memahami image blog, pun juga memahami keinginan saya sendiri dalam wujud penampilan blog tersebut.

August 4, 2016

TIPS MEMAKAI JUMPSUIT UNTUK WANITA BERHIJAB


Sekarang sedang balik trend lagi nih jumpsuit, emang lucu gitu sih dilihatnya. Saya masih inget saya suka pakai jumpsuit saat kuliah, satu dengan bawahan celana pipa lebar yang lainnya bawahan rok. Jaman itu jarang model baju jumpsuit untuk cewek berhijab. Kebanyakan yang pendek dan kutung. Jadi kalau nemu gamis atau celana panjang pipa lebar model jumpsuit penginnya beli mulu.

Penginnya, tapi kan terbatas juga ya dananya LOL. Manteman suka pakai jumpsuit juga nggak? Yah meskipun sekarang sudah enggak karena berbagai alasan, mungkin ada yang pernah suka banget dulu-dulu?

Bagi yang belum pernah dengar, jumpsuit adalah model pakaian yang menyatu dengan bagian bawahannya. Jumpsuit ini cocok dikenakan oleh siapa saja termasuk dikenakan oleh wanita berhijab yang ingin bergaya santai dan simple. Desain jumpsuit yang menyatu dengan bawahannya membuat model pakaian ini dikatakan pilihan baju untuk gaya yang casual. Kini bermacam-macam Jumpsuit dari warna dan motif ada mulai dari model lengan pendek hingga lengan panjang yang pas dipakai untuk wanita berhijab. Omong-omong soal Jumpsuit untuk wanita berhijab, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dengan tips memakai jumpsuit untuk wanita berhijab. Apa aja sih? Ini detailnya:

#1 Pilih warna yang Tepat

Pemilihan warna pada Jumpsuit sangatlah penting. Warna jumpsuit bisa memberikan kesan terhadap bentuk tubuh sesorang. Pilihlah warna yang gelap. Warna gelap seperti hitam dan biru tua tidak akan membuat tubuh kamu terbentuk. Selain itu warna gelap bisa membuat badan kamu terlihat kurus jika kamu punya bentuk tubuh yang gemuk apalagi kalau yang udah lama bakar timbangan kayak saya haha. Namun jika kamu tidak suka warna gelap, kamu bisa menyiasatinya dengan motif meskipun warna yang kamu pilih warna-warna pastel yang terkesan cerah.

#2 Perhatikan Ukuran Jumpsuit
Selain warna, kamu juga harus memperhatikan ukuran Jumpsuit yang pas untuk tubuh. Pilihlah ukuran yang lebar atau besar karena akan membuat kamu bebas bergerak. Ukuran Jumpsuit yang lebar dan besar adalah pilihan yang tepat karena tidak akan membuat tubuhmu terbentuk.

#3 Padu padankan Jumpsuit
Bosan dengan jumpsuit punya kamu yang berasa gitu-gitu aja, kreasikan yuk! Jika kamu punya Jumpsuit yang tidak berlengan, kamu bisa padu padankan Jumpsuit dengan tambahan cardigan atau jaket dengan bahan yang tipis. Untuk cardigan, pilihlah yang panjang sehingga bisa menutup bagian belakang tubuhmu jadi tetap sopan. Kamu pun juga bisa menggunakan jaket tipis sebagai alternatif lain. Untuk hijab disarankan untuk disesuaikan dengan Jumpsuit. Usahakan warna kerudung dan Jumpsuit senada. Jangan lupa juga untuk memakai aksesories pelengkap seperti kalung panjang atau gelang terutama kalau seluruh pakaian yang kamu kenakan cenderung plain. Terutama buat yang pakai jumpsuit untuk urusan kerja yang bertemu banyak orang atau dedek-dedek ceria.

Ketiga tips memakai Jumpsuit untuk wanita berhijab itu bisa menjadi referensi kamu yang mungkin pengin pake jumpsuit tapi masih bingung gaya apa yang cocok saat memakainya. Terutama yang udah punya jumpsuit di lemari tapi nggak dipakai-pakai karena nggak pede. Padahal jumpsuit bisa dikenakan kemanapun lho, mau acara formal atau sekedar jalan-jalan Jumpsuit tetep cocok dipakai. Jumpsuit yang kamu inginkan bisa kamu temukan dengan mudah di MatahariMall. Toko online ini jual jumpsuit murah namun berkualitas. Nggak abal-abal padahal murah lho.  Memang nih mataharimall selalu mengerti kebutuhan fashionmu baik yang masih dedek-dedek atau yang sudah kakak-kakak seperti saya :)))))
Jadi, sudah siapkah kamu tampil dengan Jumpsuit?