March 14, 2020

EFEK COVID-19 UNTUK INVESTOR REKSADANA

Efek pandemi corona ini sangat terasa pada perekonomian di dunia terutama di Indonesia. Efek ini bertolak belakang dengan semangatnya iklim investasi di Indonesia. Beberapa tweet dalam beberapa hari ini menyorot instrumen investasi saham yang terpuruk sepanjang sejarah dan imbauan untuk melakukan pembelian di beberapa saham blue chip. Namun pada artikel ini kita akan membahas instrumen investasi reksadana. Reksadana sendiri terbagi menjadi beberapa macam seperti reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham. Apa bedanya reksadana dan saham? Salah satu bedanya adalah siapa yang mengelola dana kita. Jika reksadana dikelola oleh manajer investasi maka saham dikelola oleh investor. Tentu lebih simple reksadana bukan? Kita tidak perlu melihat pergerakan secara terus-menerus dan melakukan tindakan-tindakan yang bisa merugikan diri sendiri atau malah menguntungkan melalui saham gorengan. Oleh sebab itu kali ini kita perlu mengetahui tips reksadana yang tepat agar tidak merugi dan santuy menerima cuan, check this out!

Survei
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana kita harus survei sebanyak-banyaknya mengenai manajer investasi yang akan kita tuju. Bagaimana reputasinya, cara kerja dan keuntungan yang didapatkan oleh kedua belah pihak.

Belajar
Menyerahkan secara penuh dana yang kita miliki kepada pihak ketiga tidaklah mudah. Perbanyak literatur mengenai reksadana melalui buku, internet, podcast atau bahkan lingkungan sekitar yang telah dahulu berkecimpung dalam investasi tersebut. Semakin banyak literasi semakin bijak dalam pengambilan keputusan.

Pengawasan OJK
Investor pemula harus melakukan background checker kepada manajer investasi sebelum melakukan investasi atau menyerahkan uang atau dana kepada manajer investasi. Hal tersebut sebagai bentuk proteksi awal agar terhindar dari peristiwa yang tidak diinginkan oleh calon investor.

Mempelajari Risiko
Lagi-lagi saya tekankan untuk mempelajari lebih dalam instrumen investasi sebelum melakukan investasi. Selain survei dan banyak literasi, kita harus paham risiko yang akan terjadi jika kita melakukan investasi reksadana kepada salah satu manajer investasi. Meskipun sekarang iklim investasi yang sedang naik daun dengan nominal 100.000 IDR sudah bisa investasi reksadana tidak menjadikan anda lalai dalam memperhatikan risiko. Dalam investasi sendiri terdapat beberapa macam sifat investor, investor yang berani mengambil risiko, investor yang main aman dan investor yang hanya mementingkan keuntungan paling tinggi. Intinya adalah seberapa besar uang atau dana yang akan kalian investasikan pastikan sebelumnya memahami risiko yang akan kalian alami. Dengan memahami risiko maka kalian dapat mengambil keputusan dengan bijak tanpa invervensi siapapun.

Proteksi investasi
Selain kesehatan jiwa, investasi pun memiliki proteksi khusus. Proteksi tersebut dilakukan untuk melindungi uang atau dana yang telah kita investasikan. Proteksi dilakukan supaya uang atau dana kita dapat terproteksi jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada instrumen investasi yang kita lakukan. Salah satu proteksi tersebut seperti ProLink Generasi Baru yang dimiliki Prudential yang dapat memberikan anda proteksi penuh dan ketenangan jiwa raga jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai alih-alih ingin untung malah mental health in danger karena masalah peruangan ini.

Jadi akan menginvestasikan uang atau dana kamu ke instrumen investasi apa setelah membaca tips reksadana diatas? Think twice yaa

2 comments:

  1. aku udah lama cabut dari reksadana karena ada masa tunggu untuk pencairan dana. bisa h+1 sampai h+5. h disini maksudnya hari kerja.

    ReplyDelete
  2. Kata pemain saham, dia invest di reksadana pasar uang lebih menjanjikan kalau ihsg nyugsep gini

    ReplyDelete