September 27, 2016

APARTEMEN UTTARA, PADUAN URBAN DAN KENTALNYA TRADISI


Apartemen sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat urban, setidaknya menurut saya yang menghabiskan beberapa tahun jatah hidup di ibu kota. Ingin dekat dengan tempat kerja atau ingin tidur nyenyak tanpa kebingungan soal banjir, solusinya adalah apartemen. Ada seorang senior saya di universitas yang memilih untuk menjadi penghuni apartemen karena lelah dengan akses jalan menuju kosnya yang sering tidak bisa digunakan saat musim hujan tiba karena banjir. Was-was saat bekerja ketika hujan deras mulai turun dan belum sempat membereskan barang-barangnya, padahal kosnya seringkali terkena genangan banjir.

Ketika tinggal di Surabaya, saya dan suami memiliki pikiran yang kurang lebih sama bahwa pergeseran pola tempat tinggal masyarakat menjadi semakin dekat ke apartemen daripada rumah tinggal meskipun tidak disangkal bahwa rumah tinggal masih punya banyak peminat dari tahun ke tahun. Lihat saja, di Surabaya sudah ada beberapa apartemen yang dibangun di seluruh penjuru kota dan masih ada pula promosi yang sedang gencar dilakukan untuk pembangunan apartemen berikutnya.

Salah satu penyebab mengapa apartemen populer adalah karena sebab keterbatasan lahan, serta bahwa jika pembukaan area perumahan maka harus diikuti dengan pembangunan infrastruktur di perumahan itu dan sekitarnya membuat harga rumah tinggal menjadi semakin mahal saja. Apartemen memiliki selisih harga yang cukup tinggi dibandingkan dengan rumah tinggal, tapi juga lebih praktis dan sesuai dengan gaya hidup masyarakat urban.

Apartemen lebih cocok untuk orang-orang yang lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat kerja, cocok untuk orang yang tidak memiliki banyak waktu untuk bersosialisasi dengan tetangga-tetangga dan berpartisipasi pada kegiatan pertetanggaan. Orang yang hidup di apartemen jarang yang bahkan mengenal tetangganya sendiri, mungkin itu sisi negatifnya. Tapi maintenance apartemen juga lebih mudah dan tidak rumit dibandingkan rumah tinggal. Keamanan yang lebih terjamin, sistem penerimaan tamu dan lahan parkir yang luas juga menjadi daya tarik apartemen.

Pada kebanyakan apartemen yang pernah saya lihat, biasanya jadi satu atau dekat dengan pusat perbelanjaan dan pusat kebugaran. Bahkan tak jarang pusat perbelanjaan baru atau mall baru sengaja dibangun untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang tinggal di apartemen dekat situ, sekaligus juga daya tariknya. Kehidupan modern seolah berpusat di apartemen, begitulah pandangan saya mengenai image dari jenis tempat tinggal ini.



Saya masih tetap berpikiran demikian jika saja tidak melihat sebuah video di youtube, belum lama ini. Sinematography videonya bagus banget, saya pikir ini film pendek atau trailer atau lagu yang entah apa, tapi secara mengejutkan ternyata berbicara mengenai sebuah apartemen bernama Apartemen Uttara di Yogyakarta. Suara minimalis, tanpa adanya penjelasan dari narator. Kita penonton hanya disuguhi gambar dan beberapa kata yang menjelaskan video yang bergantian memberikan penjelasan. Takjub betapa video itu mampu banyak berbicara tentang profil sebuah apartemen.



Saat ini memang saya dan suami tinggal di Surabaya, tapi tidak menutup kemungkinan jika suatu hari kami tinggal di Yogya, entah karena pilihan tempat untuk melanjutkan pendidikan atau karena peran profesi dan pekerjaan. Yang jelas jika saat itu masih ada tempat kosog di apartemen ini, saya sungguh ingin tinggal disana.


Apartemen Uttara menyajikan betapa konsep modernnya sebuah apartemen dapat bergerak selaras dengan lingkungan dan budaya yang sudah ada sejak lama di sekitarnya. Apartemen ini tidak jauh dari Malioboro dan pasar tradisional setempat, akses untuk menuju bandara Adi Sucipto juga bisa kita tempuh dengan hanya selama 10 menit saja. Kampus-kampus hype di Yogyakarta seperti UGM, UII dan UPN juga hanya sejauh 500 meter - 1 kilometer dari apartemen. Dekat ya... Strategis banget ini apartemennya.


Kolam renang yang terdapat di rooftop dan modern-nya bangunan Apartemen Uttara dari luar nampak kontras dengan elemen bagian dalamnya yang justru berkonsep modern minimalis yet back to nature dengan perabot dan interior yang menggunakan kayu dengan gaya khas Yogyakarta. Meskipun memakai kayu sebagai furnitur dan elemen interior, namun apartemen ini menggunakan kayu-kayu bekas dan daur ulang. Dengan membeli satu unit Apartemen Uttara, maka kita juga turut berkontribusi pada penanaman 100 pohon di pinggiran Yogyakarta yang digalakkan Uttara the icon. The real concept of Go Green, kalau menurut saya.

Kalau menurut kamu?


September 26, 2016

HIDUP SELALU BUTUH PERGERAKAN

pic source: Pinterest
Pada suatu titik dalam hidup, saya mendadak teringat quote yang banyak di-share di berbagai social media. Beberapa diantaranya menggunakan ilustrasi, beberapa diantaranya tidak sama sekali. Saya tidak ingat jelas apa saja animasi latar dalam sebuah kutipan yang saat itu sedang saya ingat susunan katanya. Kutipan kalimat itu berasal dari Albert Einstein, ilmuwan jenius yang saya percaya tidak ada orang yang pernah mendengar mengenai dia, menganggap dia bodoh. Tidak ada, bahkan termasuk saya. Dia pintar, dan lebih baik lagi dari itu, menemukan sesuatu yang sebelumnya tidak terdefinisikan dengan baik oleh masyarakat menjadi sesuatu yang umum dibahas dan dipikirkan.

Yang saya ingat adalah kutipan kata-kata dari Einstein bahwa hidup itu bagaikan mengendarai sepeda, kita harus terus mengayuh agar sepeda terus berjalan maju dan seimbang. Hidup perlu perpindahan, perlu perubahan, perlu upgrade seperti halnya pribadi kita untuk mencapai kualitas yang lebih tinggi. Entah dari segi pengalaman atau pengetahuan. Bagi saya, perpindahan adalah aspek yang penting.

Beberapa bulan sebelum tidak lagi berangkat ke kantor, tidak lagi tinggal di ibukota, saya sudah menyampaikan pada suami bahwa saya ingin menempuh brevet pajak. Iya saya belum pernah brevet sekalipun brevet sudah lama difasilitasi oleh kampus saya dulu semasa saya masih kuliah. Tapi persoalannya tidak sesederhana itu. Ketika dulu merasa harus brevet, kondisi keuangan sedang tidak memadai. Sementara ketika sudah bekerja dan ada dana untuk itu, saya justru tidak punya waktu. Jangankan brevet, jalan-jalan dan piknik seperti kebanyakan orang saja saya jarang punya waktu.

Suami setuju waktu itu, tapi kami masih mencari waktu dan tempat yang cocok saat kami sudah berhenti LDR. Lama kami nggak ngobrol lagi soal itu karena dia sibuk dan saya juga ternyata jadi sibuk meskipun aktivitas saya lebih banyak di rumah. Ketika akhirnya kami berbicara mengenai brevet lagi berdua, kami sepakat bahwa sesegera mungkin dijalani maka akan lebih baik. Mumpung kami masih berdua, jadi pendidikan dan upgrading diri masih memegang urutan pertama prioritas.

Ya saya kemudian mendaftar brevet dan sudah sekian hari menjalani 'kuliah'nya di kota sebelah, alasan mengapa nggak di kota kami karena memang ada beberapa pertimbangan yang sudah kami bicarakan dan sepakati. Weekdays saya lewati di kota sebelah dan weekend bersama dia, mau tidak mau setengah LDR selama kurang lebih selama brevet berlangsung.

Seorang teman bertanya, apa nggak berat pulang-pergi terus begitu, setengah LDR lagi?
Saya jawab, ya pastinya tentu. Siapa bilang tidak berat apalagi kalau sudah biasa sehari-hari bareng. But life always needs some improvements, we need improvements. Dan dalam berbagai tinjauan keputusan, saya sudah izin kepada suami dan beliau jugalah yang memilihkan tempat ini karena relatif tidak terlalu lama dibandingkan program dari tempat lain.

Berangkat pagi-pagi ke kota sebelah di hari senin setelah weekend mengurus semua keperluan dari yang mencuci baju, memasak untuk keperluan makan dia beberapa hari kedepan dan baking untuk cemilan bekalnya bekerja. Saya juga harus memberi intruksi dia cara mencuci kotak bekalnya dengan benar pakai Sunlight. Memang kelihatannya sepele sih, tapi kotak bekal yang asal dicucinya meskipun cuma nampung cemilan pasti jadinya lengket kalau nyucinya nggak pas. Selain lengket juga baunya apek.

Mencuci kotak bekal maupun piring bekas makan memang nggak bisa sembarangan, harus pakai sunlight yang dilarutkan ke air dan dibasuh gosok ke setiap sudut kotak bekal. Manfaat jeruk nipis dari sunlight akan membuat perlengkapan makan kita kesat dan nggak lengket, seberminyak apapun makanan yang sebelumnya dikonsumsi menggunakan perlengkapan makan itu. Sunlight juga membuat perlengkapan dapur bebas bau apek dan amis, sebrutal apapun cara masak, dengan pencucian yang benar pakai Sunlight jadi seger bau jeruk nipis.

Ketika 'kuliah berakhir, pada malam pengakhiran jadwal brevet setiap minggu, ada perjalanan cukup panjang yang harus ditempuh, waktu yang diluangkan dan pekerjaan setumpuk yang harus diselesaikan. Tapi hidup memang selalu butuh pergerakan, ya kan? Utamanya, bergerak maju. Lelah sih, tapi percaya saja tidak akan ada usaha yang sia-sia. Itu menurut saya dan dia :)


September 20, 2016

MENGAPA KITA PERLU KONTAK JASA ANTI RAYAP


Make sure you saved well any urgent contact to your home management notes, buat saya salah satu kontak urgent itu adalah kontak jasa anti rayap. Utamanya bagi kita yang memiliki bagian rumah berdinding kayu atau beberapa bagian dari rumah tersebut juga terbuat dari kayu seperti pintu, jendela dan lainnya.

Rayap itu ngeri lho. Mungkin karena saya punya pengalaman yang nggak enak dengan rayap sejak kecil. Pasalnya rumah kakek nenek saya di desa terbuat sebagian dari kayu dan sebagian lagi dari bambu yang sama-sama kegemarannya rayap ini. Terkena gigitannya rayap ini sakit banget, serius soalnya saya juga pernah kena gigit. Gigitannya setajam silet, cukup masuk akal karena dia bisa memakan kayu sebegitu padatnya dengan gigitan.

Rayap selalu punya celah untuk datang dan beranak pinak dalam kayu, jumlahnya jadi banyak banget. Kita nggak bakal tahu dia ada di dalam kayu itu, menggerogoti inti kayu hingga jadi bolong dan kehilangan isinya. Ketika rayap sudah semakin parah memakan kayu tersebut yang menyebabkan bagian luar kayu ikut berlubang, sering kali kita baru tahu kalau dia ada bersama kawanannya di dalam sana. Pada kasus yang parah, rayap sangat membahayakan karena ulahnya dapat mengeroposi tiang kayu atau penyangga bangunan lain yang terbuat dari kayu hingga rapuh. Efeknya bangunan yang kerangkanya dikeroposi rayap berkemungkinan ambruk. Sebuah bangunan yang ambruk dapat menelan korban jiwa yang tidak sedikit.

Hewan ini menyerang bangunan, tumpukan kertas bekas maupun buku yang jarang dibuka tanpa bisa kita hindari. Memang tergantung ketebalan kayu juga, pada kayu yang tipis seperti misalnya rotan bambu yang dianyam dan dijadikan dinding, rayap bisa dikenali dengan bentuk sarangnya yang khas yaitu berupa tanah kering seperti terowongan gua mini yang mengular merambati dinding.

Pemberantasan rayap ini jika kita lakukan sendiri mungkin cukup memakan waktu dan mungkin kita juga tidak tahu cara mengatasinya. Dulu kakek nenek saya menggunakan minyak tanah untuk melumpuhkan dan membunuh rayap, sementara saat ini minyak tanah sudah mulai langka di pasaran. Yang perlu kita lakukan adalah menyimpan kontak jasa anti rayap untuk kita hubungi sewaktu-waktu dibutuhkan. Kan kita juga tidak pernah tahu kondisi detail rumah kita, menghubungi dan menggunakan jasa mereka untuk pencegahan akan lebih baik.

PawangRayap.com menyediakan jasa untuk membasmi rayap yang bisa menyelesaikan masalah dengan rayap untuk kita yang tinggal di Surabaya, Malang, Sidoarjo, Bali dan Provinsi DKI Jakarta. Saat ini PawangRayap juga sedang berusaha memperluas area pelayanan untuk Bekasi, Bogor, Depok dan daerah lainnya agar lebih mempermudah kita yang membutuhkan jasanya. Selain jasa anti rayap, PawangRayap juga melayani jasa pemberantasan hama seperti lalat, kecoa juga tikus. Untuk kontak, garansi jasa dan jaminan mutu PawangRayap bisa kita akses selengkapnya di web PawangRayap.com.

Teman-teman pernah bermasalah dengan rayap juga?

September 14, 2016

( REVIEW ) LYRA VIRNA SYARI - AISYIAH SET IN PURPLE MINT


Beberapa bulan lalu waktu adik saya wisuda, ada foto yang memang diambil di studio dan saya kemudian mendapat pertanyaan dari teman-teman kalau gamisnya bagus dan mereka nanya ini produk brand apa. Dia sejak jauh hari sudah bilang kalau dress codenya mint, boleh hijau mint atau biru mint dan langsung protes gitu saya nego kalau pengin pakai baju dan kerudung item aja haha (saya jarang banget pakai warna-warna pastel dengan model classic yet sweet gini kecuali untuk acara formal). Yah sudahlah akhirnya gamis ini keluar dari lemari lagi.



Yang saya pakai ini gamis model Aisyiah dengan warna ungu mix hijau mint punya Lyra Virna Syari (LVS). Kalau nggak salah nama bajunya Aisyiah Purple-Mint. Saya pernah review mengenai model Abu Dhabi disini. Dan nggak terlalu cucok dengan bahan dan looks-nya tapi aisyiah does suit me well.

Untuk berikutnya hal-hal yang 'ladies thing' banget saya akan lebih sering post di blog ini seperti baju, make up dan aneka tetek bengek yang cewek banget.

Review Gamis Set Aisyiah Purple-Mint by LyraVirnaSyari

Warna:
Warnanya cakep, mengingatkan saya akan warnanya Ariel yang mermaid itu. Ini baju yang jarang keluar dari lemari sih sebenarnya. Cakep tapi agak mengkhawatirkan karena warnanya pastel dan muda gini jadi rawan kotor. Nyucinya butuh effort juga kan?

Bahan:
Bahan gamis yang saya punya ini crepe cukup tebal, dua lapis pada bagian kerudung sehingga meskipun warnanya pastel tapi nggak terawang dan adem. Untuk bagian gamisnya berupa crepe lapis sifon di bagian dalamnya yang lembut dan adem. Rangkap sifon bagian dalam gamis ini sayangnya cuma di bagian roknya saja, nggak sampek atas dada dan lengan. Memang sih jatuhnya adem tapi agak kurang 'aman' aja, kudu banget pakai daleman ini mah.

Warna rendanya bagus ada biru, ungu, sedikit pink dan hijau mint dalam paduan warna di rendanya.

Sayangnya bahannya mudah kusut menurut saya, udah disetrika sehalus mungkin dipakai bentar sudah lecek bahkan cara ngelipatnya jadi beberapa lipatan aja bisa bikin kusut.

Kenyamanan:
Ini gamisnya adem ya, nyaman sih dipakai seharian. Terutama acara wisuda yang padat dari pagi banget sampek sore ini masih nyaman aja dipakai. Saya mix dengan double sole sneakers soalnya berdesakan dan naik tangga di gedung kampus ngantri sama wali alumni lain tuh effort-nya 'fiuh' banget. Sneakers juga nggak terlalu kelihatan karena ketutup gamis, keputusan yang benar-benar saya syukuri mengingat banyak wali murid yang pakai high heels dan ujung-ujungnya belom sampek tempat duduk sudah kepayahan naik tangga. Ada juga yang sebel terus nyopot selop high heelsnya.

Cutting:
Cuttingnya bagus ini bikin pemakai kelihatan tinggi semampai dan lebih ramping hahaha. Roknya lebar khas LVS. Such a great work from LVS untuk potongannya. Kerudungnya yang nggak terlalu panjang kalau menurut saya karena saya biasanya pakai yang lebih panjang dari ini, tapi karena berbelah tengah dan bisa di-style menyamping jadinya menyamarkan bentuk dada.

Harga:
1,2 mio di label bajunya

Kesimpulan:
Untuk model ini saya suka banget produknya LVS. Kalau pengin nyobain produknya LVS, saya suggest untuk mampir dan nyobain sendiri dulu deh di butiknya karena nggak semua model, bahan dan warna yang kelihatannya bagus bakal cocok sama kita. Kalau sudah dicoba sendiri kan jatuhnya menghindari kekecewaan begitu sampai di tangan eh ternyata nggak pas di hati, padahal harganya ya gitu deh.

September 6, 2016

BLOG CUSTOMIZED: RUMAH BELAJAR BY RENY HENRIYANI

Senang sekali dipercaya untuk mendadani blog seseorang lagi, dengan kemampuan saya dalam mendadani layout yang masih jauh dari professional. Yang sebelumnya nggak kenal jadi kenal dan berinteraksi, nambah juga list teman bloggernya. Saya mengenak Mbak Reny via email atas pertanyaannya untuk proyek mendadani blog ala saya yang bisa dilihat di tab portofolio blog ini dan berlanjut pada proyek kami untuk rombak layout blog Mbak Reny di www.renyhenriyani.com.

Mbak Reny menyampaikan bahwa ingin layout dasar putih dengan detail warna peach dan hijau muda, sidebar di kanan, page home about di atas header dan label utama diletakkan dibawah header dengan icon senada. Layout dan font dipilih oleh Mbak Reny sendiri untuk header.

Namun dalam perjalanan diskusi kami desain awal mengalami banyak perkembangan dan perubahan, awalnya post title dan date header memiliki background tekstur dan headernya cenderung minimalis kemudian karena Mbak Reny ternyata lebih suka desain yang nampak ramai dan senada sehingga headernya seperti saat ini dan detail di-bodynya lebih minimalis. Tidak cuma keinginan Mbak Reny yang berubah, saya juga mengalami perubahaan desain karena seperti yang sudah saya bilang sebelumnya saya baru merasa puas dan klik ketika merasa desain layout blog sudah mewakili image blog sepenuhnya. Untunglah Mbaknya sangat helpful dan tidak keberatan blognya diutak-atik dan bolak balik berubah desainnya.

Karena itu saya berulangkali mengganti desain header dan body hingga menurut saya perpaduannya sudah benar-benar pas dengan menyimpan backup desain yang sebelumnya Mbak Reny sudah setuju tentu saja. Begitu dapat hasil akhir yang saya paling cocok dan sudah merasa paling mewakili image blog Rumah Belajar ini, syukurlah Mbak Reny suka dan cocok dengan hasil akhirnya. Alhamdulillah :)

Mengerjakan desain blog memang cukup rumit, setidaknya bagi saya. Menyatukan keinginan dari pemilik blog, kemampuan saya dan 'jiwa' dari blog tersebut. Tapi seneng banget kalau pemiliknya suka dan hasil akhirnya pas di hati. Waktu-waktu begadang nyoba-nyoba dan mikirin kudu diapain berasa kebayar semua.

Terima kasih sudah mempercayakan kepada saya dandanan blognya, semoga terus-terusan suka dan semoga semakin betah ngeblognya ya mbak :D

Untuk melihat full desain teman-teman bisa mengunjungi blog Mbak Reny pada link diatas, sekalian menyapa pemiliknya :)

Jika teman-teman suka dengan hasil pengerjaan saya, boleh hubungi saya via email di anindyarahadi@gmail.com, tanya-tanya dulu boleh kok ;) sementara Blogger platform only.