November 5, 2016

TENTANG WIRAUSAHA


Teman saya ada yang pernah bilang, bahwa kebanyakan lulusan universitas swasta di Indonesia selalu lebih siap menjadi entrepreneur ketimbang kami yang lulusan universitas negeri. Mungkin ada benarnya sih, karena seingat saya sewaktu masih kuliah dulu juga hanya menempuh satu semester untuk mata kuliah kewirausahaan berikut dengan prakteknya kemudian ya... nggak ada lagi. Bentuk praktek kewirausahaannya juga sebatas bazaar yang cuma satu dua hari saja, enggak sampek lama.

Memang ada beberapa teman yang akhirnya tertarik mendalami usaha dengan mulai memaksimalkan lab kewirausahaan dengan benar-benar menggelar lapak yang menjual makanan, aneka cemilan dan minuman. Usahanya juga cukup bertahan lama kok, usia tahunan gitu sebelum mereka mulai disibukkan dengan magang dan skripsi.

Pembelinya lumayan banyak meskipun sebagian besar didominasi kami para teman mereka sendiri yang senang melariskan dagangan teman. Tapi tetap saja karena mereka membuka usaha tersebut berikut mengurusi semua bagian dalam operasionalnya sendiri.. jadi kurang maksimal karena terpotong jadwal kuliah, kerja kelompok dan rangkaian kegiatan mahasiswa pada umumnya. Jam bukanya ya paling sering hanya sekitar mulai dari jam sebelas hingga jam 3-4 sore dan nggak setiap hari buka.

Kembali ke apa yang teman saya opinikan di atas, saya pun juga jujur aja nggak punya pikiran untuk bikin usaha sendiri karena yang ada dalam pikiran sederhana banget. Lulus kuliah cepet-cepet terus ya kerja dan mungkin sambil melanjutkan sekolah master untuk investasi di masa depan hehe. Kerja dalam pikiran saya ya nggak jauh-jauh dari yang namanya jadi karyawan, entah perusahaan milik pemerintah atau perusahaan swasta. Sama-sama karyawan korporat. Jelasnya, nggak pernah ada pikiran untuk punya usaha selepas kuliah.

Kalaupun nanti saya berniat punya usaha sendiri, jadi entrepreneur... paling nggak pas umur saya udah mulai capek kerja sekitar usia 40 an gitu dan modal juga udah ada, koneksi dan pengalaman sudah mantep. Nah itu baru jalan. Ya kan punya usaha itu ribet, jangankan laku... balik modal pun belum tentu. Belum lagi ngurusin izin usaha dan pajak yang macem-macem itu. Rempong. 

Sementara sekarang ini banyak banget pengusaha muda dan pemilik UKM yang masih muda-muda banget dan sudah punya banyak pelanggan setia. Keren kan ya? Banyak juga yang masih kuliah bahkan sekolah, meskipun yang masih sekolah ya seringnya gitu sih... pelayanannya gimanaaa gitu. Dari sisi usia sering belum mapan pribadinya, jadi suka bikin gedek calon pembeli hahaha *hasil baca-baca forum sebelah banget ini.

Sementara dalam Islam, sebagian besar pintu rezeki berasal dari bidang usaha dagang lho. Jadi makanya pengen juga sih punya usaha sendiri berupa cafe misalnya, karena saya selalu suka suasana cafe yang cozy dan kopi :) Kapan? InsyaAllah nantilah haha belum masuk list prioritas saat ini,

Bagaimana dengan usaha impian kamu? Jenis usaha yang seperti apa?

October 28, 2016

CARA MENGHILANGKAN NODA HITAM BEKAS JERAWAT

Jerawat merupakan salah satu sumber masalah yang menyebabkan menurunnya rasa percaya diri. Beberapa bulan yang lalu adek saya sempat mengalami masalah jerawat yang cukup parah karena keisengan mencoba salah satu produk milik teman dia. Ketidaktahuan mengenai kandungan produk tersebutmembuat kulit dia jadi berjerawat cukup parah. Selang beberapa bulan setelahnya, jerawat adek saya mulai mereda tetapi timbul masalah baru yaitu bekas jerawat. Jerawat maupun bekas jerawat sama-sama membuat tidak nyaman dan menurunkan tingkat percaya diri di depan orang lain. Beberapa orang memakai concealer untuk menyamarkan noda bekas jerawatnya, tetapi hal tersebut kurang efektif buat adek saya karena saya tidak biasa memakai make up apalagi mengaplikasikan concealer kedalam rutinitas ketika memakai bedak. Alasan tersebut membuat dia memikirkan cara lain untuk membersihkan noda hitam bekas jerawat yang dia miliki. Beberapa cara ini merupakan cara menghilangkan noda hitam bekas jerawat yang adek saya lakukan untuk mencoba membersihkan noda hitam bekas jerawat yang dia miliki.



1. Menggunakan bahan-bahan alami
Bahan-bahan alami yang sering dilihat dikehidupan sehari-hari ternyata memiliki manfaat untuk membersihkan noda hitam bekas jerawat. Bahan-bahan tersebut misalnya madu, minyak zaitun, minyak kelapa, lidah buaya, es batu, dll. Cara mengaplikasikan bahan-bahan tersebut juga relatif mudah yaitu dengan mengoleskan bahan-bahan tersebut kebekas jerawat dengan waktu kurang lebih 15-30 menit dengan intensitas waktu pengulangan satu sampai dua kali dalam sehari dan pengecualian untuk madu sebaiknya diaplikasikan ke noda jerawat saat malam hari menjelang tidur. Cukup mudah bukan caranya?

2. Gaya hidup sehat
Selain cara merawat kulit wajah yang salah, gaya hidup juga mempengaruhi bekas jerawat untuk menetap lebihlama diwajah. Beberapa gaya hidup sehat yang sayaterapkan adalah makan buah dan sayur, olahraga rutin, danminum air putih sedikitnya 1,5 L dalam satu hari. Dengan menerapkan cara tersebut bukan hanya bekas jerawat yang hilang tetapi kulit juga menjadi halus dan tubuh menjadisehat.

3. Merawat kulit
Aktivitas yang sering dilakukan di luar ruangan terutama pada siang hari menyebabkan bekas jerawat yang terpapar matahari secara langsung menjadi berwarna gelap dan memperlambat proses penyembuhan. Untuk mengatasi hal tersebut, sebelum melakukan aktivitas jangan lupa untuk menggunakan sunscreen terlebih dahulu. Sunscreen yang bisa dipilih cukup beragam mulai dari yang berbentuk spray, cream, dan lotion yang memiliki kandungan SPF beragam yang dapat disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan. Selain menggunakan sunscreen, kebiasaan untuk memencet dan mencungkil jerawat harus dihilangkan. Kebiasaan memencet dan mencungkil jerawat dapat membuat jerawat lebih menjamur dan menyebar dari sebelumnya. Kebiasaan tersebut juga menimbulkan rasa sakit hingga menimbulkan keluarnya nanah atau darah yang menyebabkan bakteri dapat dengan mudah masuk dan memperparah kondisi kulit wajah. Luka yang ditimbulkan karena memencet dan mencungkil jerawat saat kondisi jerawat belum sembuh membuat jerawat akan menimbulkan bekas yang lebih sulit dihilangkan daripada jerawat yang kering dan hilang karena proses alaminya.

4. Pilih produk yang benar
Selain menerapkan beberapa cara diatas, bekas jerawat harus mendapatkan perawatan khusus agar bekas jerawat dapat hilang dengan cepat. Untuk mendukung cara tersebut, produk yang adek saya pakai untuk menghilangkan bekas jerawat adalah clean and clear acne foaming facial wash. Facial wash ini diformulasikan khusus untuk membersihkan jerawat serta bekasnya bahkan masalah kulit yang lain seperti komedo dan produksi minyak berlebih. Menggunakan clean and clear acne foaming facial wash membuat kulit dia menjadi lebih lembut dan bersih. Tidak seperti produk acne yang lain yang membuat kulit menjadi kering ketika diaplikasikan, clean and clear acne foaming facial wash membersihkan wajah dari kotoran dan minyak dengan lembut tanpa membuat kulit kering. Pengaplikasiannya juga cukup mudah dengan menuangkan secukupnya ditelapak tangan yang basah dan gosok hingga berbusa kemudian diusapkan diwajah dan VOILA wajah menjadi bersih dan noda jerawat berangsur-angsur menjadi hilang.


Nah demikian cara menghilangkan noda hitam bekas jerawat ala adek saya, ada tips lain? Share di kotak komentar ya :D

October 25, 2016

BEDAK BAYI SATU UNTUK BANYAK KEBUTUHAN

Diantara banyak jenis perawatan tubuh lainnya, ada satu yang selalu menjadi favorit saya yakni adalah bedak bayi. Bedak bayi nggak pernah lepas dari make up pouch saya sih sejak.... sejak punya make up pouch. Jadi sebelum itu pun sering pakai. Jadi dari kecil karena si mami nggak ngebolehin saya pakai bedak atau alat kecantikan yang aneh-aneh karena serem sama bahayanya ke wajah saya, akhirnya ya saya pakai produk-produk yang aman aja ya bedak bayi lagi bedak bayi lagi.

Bedak dan masa remaja
Pakai bedak bayi lagi mulu juga emang karena si mami beliinnya selalu cuma bedak bayi kalau buat saya. Jadi ya sudah bedak bayi dengan pelembab masih saya pakai sampai SMP. Pas SMA saya pindah pakai bedaknya si mami karena sih penasaran dan pengin nyoba, ya maklum lah ya umur segitu mulai muncul deh naluri seneng dandan dan kecentilannya. Namanya juga cewek umur abegeh. Habisan ya temen-temen cewek saya masing-masing sudah nyobain aneka merk bedak bahkan sejak SMP kelas 1, erm ada juga sih yang SD pun udah mulai nyobain bedak-bedak buat wanita dewasa juga. Rasanya tuh ngelihat iklan yang janjiinnya macam-macam, bikin kinclong bikin lebih cantik itu makin penasaran. Hahaha gampang kepengaruh iklan banget emang nih saya.

Karena bedak mukanya ngikut si mami which mean ya saya pakai apapun yang mami pakai untuk bedakan dan ikutan nyobain apapun yang mami saya coba sih jatuhnya ya. Nggak cocok-cocok amat rasanya, tapi saya ngira emang mungkin saya aja yang kebanyakan panas-panasan jadi bedaknya nggak gitu nempel. Bedak Johnsons yang sering saya pakai sih jadinya juga tetep dibawa kemana-mana, cuma alih fungsi sih nggak lagi jadi bedak muka tapi jadi buat badan gitu untuk nyerap keringat dan bikin seger pas saya udah kepanasan seharian berkegiatan.

Bedak saat memasuki masa young adult
Lain dulu lain sekarang hehe diluar dugaan sih kalau saya bakalan akrab lagi sama bedak bayi setelah melepas masa abege labil di SMA dan beralih ke masa kuliah. Karena kota tempat saya kuliah saat itu dingin banget jadi ya muka saya agak rawan pecah-pecah dan terkelupas, jadi saya juga berhenti pakai bedak-bedak wanita dewasa terus balik pakai bedak bayi lagi sebagi ganti bedak wajah saya setelah dioles sama pelembab.

Bedak bayi, satu untuk banyak kebutuhan
Jadi deh bedak bayi lagi-lagi yang jadi teman saya untuk berbagai kebutuhan. Pas itu saya suka banget baby powder dari Johnsons baby karena wanginya yang kalem banget dan menenangkan. Selain pakai baby powder dari Johnsons baby untuk lapisan luar pelembab dan sunblock, saya juga masih suka menabur-nabur baby powder itu ke leher dan badan kalau keringetan, cuma butuh waktu bentar doang ke toilet kok, sudah seger lagi karena badan kerasa nggak basah lengket berkeringat terus bawaannya juga seger gitu wanginya enak kayak baby :)) hihi.

Selain buat dihambur-hamburin ke badan biar segeran, terutama kalau jam-jamnya kuliah padat banget, tabur-tabur bed time baby powder bisa bikin mood bangkit lhoo :)) Buat kamu yang suka traveling kemana-mana atau sering kehabisan waktu untuk diri sendiri karena terlalu sibuk juggling dengan banyak aktivitas, sampek-sampek harus tampil dengan muka kucel rambut lepek karena belum ada waktu keramas baby powder juga cocok banget kok. Jadi nih selain nyegerin muka juga bisa bikin rambut yang lepek segeran. Tabur aja keatas rambut kemudian ratakan sampai nggak putih lagi di rambut. Udah deh sisir, pasti rambut kamu jadi nggak lepek dan kucel lagi ;)

MITOS DAN FAKTA PADA IBU HAMIL


Meskipun sampai dimana saya menulis posting ini saya belum pernah menjalani masa kehamilan, tapi saya juga turut antusias setiap ada teman dekat yang ternyata sedang hamil. Selain juga turut merasa khawatir.

Ketika saya baru menikah dan kami menggelar acara walimahan kecil-kecilan dengan makan bersama dan pengajian, seorang teman dekat saya datang ke acara saya itu padahal dia sedang hamil besar. Sebagai salah satu dari teman dekat saya semasa kuliah yang bisa dibilang masih sering catch up meskipun sudah kerja di tempat yang berbeda dan masing-masing sudah berumah tangga tentu saya ingin dia datang. Tapi saya nggak nyangka dia datang dalam format yang nggak seperti orang hamil kebanyakan, dan mengetahui itu bikin saya jadi khawatir.

Jika orang hamil kebanyakan melangkah aja bawaannya hati-hati, prefer naik mobil pelan-pelan ketimbang naik motor apalagi jalan antar kota, teman saya ini nggak begitu. Dia yang sekarang tinggal dan bekerja berlainan kota dengan saya, naik bis dan naik motor bareng suaminya untuk sampai ke acara saya. Amazing ya. Tentu saja bareng perut besarnya yang sudah tinggal menunggu waktu melahirkan.

"Santaiii aja kali ihh..." katanya dengan wajah polos-polos cuek, padahal saya dan teman lainnya sudah khawatir aja sama kondisi dia yang seperti itu. Apalagi saat itu dia sudah mengambil cuti, beneran cuma tinggal tunggu waktu lahiran aja dan seharusnya dia nggak beraktivitas seekstrim itu. Jangankan setua dia usia kandungannya, wanita yang sedang menjalani kehamilan janin 7 bulan saja saya rasa sudah mengkhawatirkan kalau bepergian jauh sembarangan.

Tapi teman saya ini memang beneran cuek, dan mungkin karena keyakinannya bahwa segala sesuatu akan berjalan seperti seharusnya jika dia nggak cemas, tetep kalem dan nggak paranoid maka memang anaknya terlahir sehat dan lincah. Emaknya apalagi, malah makin lincah setelah lahiran. Disisi lain wajar kan ya kalau kita mengkhawatirkan kondisi orang yang sedang hamil tua dan sudah mendekati hari H melahirkan?

Menurut artikel yang saya baca di websitenya Lactamil, memang ada berbagai macam opini masyarakat yang berkisar mengenai kehamilan. Beberapa memang benar dan berdasarkan fakta, tapi tidak sedikit juga yang mitos. Contohnya saja tentang bagaimana saat usia kehamilan 7 bulan, maka ibu harus rajin mengepel. Padahal ini bisa benar bisa tidak, tergantung pada hasil pemeriksaan posisi bayi itu sendiri.

Nah entah deh soal emak yang bepergian jauh dan ekstrim macam teman dekat saya ini bisa berimbas pada ketahanan fisik anak dalam kandungan, yang jelas putri pertamanya itu memang lincah dan kuat sih.

October 23, 2016

SISTER STORY: ATM DAN BANDARA

Suatu hari di bandara Soekarno - Hatta Cengkareng, ketika saya masih tinggal di Jakarta dan sedang mengantar si adek untuk balik ke Malang dengan cara perjalanan via pesawat ke Surabaya yang kemudian akan dilanjutkan dengan naik travel ke Malang seusai liburannya bareng saya. Kami sedang duduk di sebuah outlet yang menjual kue sus dengan isi bermacam-macam.

Kami sama-sama penggemar kue sus isi keju dari outlet tersebut dengan filling kejunya yang lembut dan berlimpah. Kejunya creamy tapi nggak bikin eneg dan rasanya rich banget. Sementara rasa cokelat dan cappuccino sebagai filling menjadi favorit kami yang berikutnya.

Pada semua perjalanan yang melibatkan pesawat dan bandara, saya lebih suka berangkat lebih awal untuk meminimalisir resiko terlambat karena berbagai sebab, yang paling fatal menjadi masalah di ibu kota tentunya adalah kemacetan. Nggak lucu rasanya tiket pesawat seharga ratusan ribu dan perjalanan yang sudah benar-benar diperhitungkan dan direncanakan kemudian harus batal dan hangus. Sayang seribu sayang.

Ketika saya masih tinggal di Jakarta, secara periodik si adek memang datang berkunjung. Kadang untuk cuma main dan liburan, kadang kebetulan pas dia libur kuliah saya jatuh sakit di perantauan. Lumayan juga ada dia yang bisa beliin saya makanan dan obat hehe. Tapi tiketnya memang bikin bangkrut banget bayarinnya sih haha.

Sedang duduk sambil menunggu dekat-dekat jam boarding, si adek pamit mau menyatroni ATM yang letaknya tidak jauh dari outlet untuk melakukan tarikan tunai. Saya mengangguk, tinggal di tempat dengan ransel dan tas dia yang ditaruh di kursi sebelah saya. Mas-mas pembuat kue sus memanggil nama saya karena pesanan saya sudah siap, saya menghampiri dia sebentar dan kembali duduk di tempat semula saat si adek kembali dan nyamperin saya, kemudian berbisik.

"Mbak itu ambil uangnya caranya gimana ya? Kok ATMnya beda nggak ada tombolnya," kata dia malu, "daripada malu-maluin aku balik aja lah,"

Sontak saya menahan tawa dan menjelaskan kepada dia bahwa mesin ATMnya sudah canggih dengan teknologi masa kini, yakni touch screen jadi nggak perlu tombol lagi. Saya minta dia untuk kembali ke mesin dan mengulang transaksi tapi dia menolak, nanti saja katanya sekalian mau ke ruang tunggu.

Saya jadi keinget masa-masa awal kuliah dimana saya nggak tahu bagaimana cara transfer uang via ATM. Jangankan transfer ya, ATM saja nggak punya pas awal kuliah. Namanya juga anak baru lulus SMA kota kecil, lihat orang punya kartu ATM aja kayaknya keren. Iya tahu norce banget haha. Memang waktu itu belum era jayanya alat pembayaran online seperti dompetku.com, sms banking atau internet banking. Mungkin sudah ada penggunanya sih, cuma saya belum melek bener aja kali. Jadi kalau mau transferin saya, si mami harus nitip ke adik sepupu saya yang kuliah di fakultas yang sama beda jurusan. Saya kudu janjian dulu sama dia kalau mau ambil uang. Repot sih, apalagi kalau jadwal kuliahnya bener-bener padet. Jadi nggak bisa ketemu kan.

Untung beberapa bulan kemudian saya buka tabungan dan jadi punya kartu ATM, nggak usah nebeng-nebeng lagi.