June 13, 2016

PUNYA BLOG LEBIH DARI SATU?

Beberapa teman bertanya pada saya, teman blogger dan teman di dunia nyata, "apa nggak bingung bayar domain kalau punya blog banyak?"
Saya ketawa. Ya lumayan sih.
Namun sebingung-bingungnya bayar domain harus saya akui, lebih bingung membagi waktu untuk menulis dan mengisi blog-blog ini.

Sebenarnya selalu banyak yang ingin dibagi, cuma waktu nulisnya itu... bener-bener harus dialokasikan. Rencana memang blog ini akan saya isi dengan ulasan yang wanita banget. Soal makeup, salah satunya dan fashion. Cuma ya itu reviewnya belum ditulis, ulasannya belum dikerjain *LOL. Fotonya sih sudah ada sebenernya, cuma waktu nulisnya aja yang lumayan keteteran.

Oh ya, bahkan portofolio customize layout blog juga belum semuanya di post. Haha. Banyak hutang posting banget saya, kalau dipikir-pikir.

June 7, 2016

BYE FEAT. POST :(

Akhirnya saya memutuskan untuk menghapus label featuring post yang berisi tulisan giveaway kecil-kecilan dari teman-teman. Sebenarnya sayang. Karena berharga untuk dibaca-baca.
Mengapa akhirnya saya hapus, karena banyak diantara pemilik tulisan itu yang mampir hanya saat GA saja, tidak ingin melanjutkan jalinan pertemanan padahal sebenarnya sasaran dari giveaway saya ya itu... untuk nambahin teman berhubung blogger lama teman-teman saya sudah banyak yang membiarkan blognya tidak terurus.

Alasan kedua karena duplicate content dari blog mereka. Saya khawatirnya dituduh copas oleh mesin pencari. Atau oleh siapapun yang mampir disini tanpa tahu asal muasal giveaway kemudian jadi salah paham. Sementara saya menjunjung tinggi tulisan yang tidak semata asal copas.

Itu saja. Semoga blog ini lebih baik kedepannya :)

June 6, 2016

SAYA, KENDARAAN, HELM DAN FANATIK MERK


Sekalipun orang tua memiliki pekerjaan sampingan yang berhubungan dengan kendaraan bermotor, namun saya tetaplah bukan jenis orang  dengan kesadaran yang tinggi terhadap produk kategori kendaraan bermotor. Sering, kolega orang tua berkunjung ke rumah saat mereka sedang tidak ada di rumah untuk kepentingan pekerjaan. Begitu saya beritahukan ke orang tua nama dan keperluan kolega yang berkunjung ke rumah tapi belum sempat untuk bertemu, sering mereka kemudian nanya, “Orangnya yang tinggi kurus atau kumisan atau apa?” karena nama si kolega tergolong banyak dipunya orang lain, maka ciri-ciri juga penting.

Kalau masih belum ngeh orang yang saya maksud, orang tua kemudian nanya lagi, “Pakai kendaraan apa? Merk-nya apa?”

Saya dan Merk Kendaraan Bermotor
Masalahnya saya nggak pernah sadar merek sih, jadi motor apapun yang datang ya menurut saya itu motor warna hitam atau putih atau merah lah. Jenisnya ya jenis yang bebek atau yang tinggi itu ala-ala sinetron cerita geng motor. Sudah itu saja. Nggak beda jauh dengan mobil, saya cuma ngeh mobil warnanya hitam, silver, hijau tua, ya sudah sebatas itu saja. Hanya sebatas warnanya. Nggak tau mereknya apa, apalagi seri, apalagi model. Nggak ngeh juga. Lewat. Jangan ditanya lah pokoknya.

Seriusan ketika sudah boleh mengendarai motor sendiri, setiap saya perlu keluar rumah lumayan jauh dan harus naik motor, saya nggak pernah ambil pusing merk motor yang saya pakai apa. Pokoknya selama motor ada di garasi ya sudah cus pakai motor tersebut. Soalnya juga merk kendaraan apapun yang available di rumah seringkali berganti-ganti, bukan karena orang tua tipikal bosenan sampai segitu gayanya gonta-ganti kendaraan ala anak hits jaman sekarang. Tapi karena sudah laku, jadi terus ya sudah beli lagi.

Saya dan Merk Helm
Untuk helm pun saya nggak pernah cerewet, selama jenis helmnya standar dan memenuhi peraturan lalu lintas yang berlaku ya sudah dipakai saja apa yang ada. Jadi saya nggak ngerti kenapa ada teman-teman saya yang menilai bahwa seorang cowok yang pakai merk helm tertentu, kekerenannya jadi naik beberapa tingkat.

Pun saat duduk di bangku kuliah, saya nggak habis pikir mengapa ada helm-helm tertentu yang menjadi incaran pencuri. Terutama helm INK, nah saya baru tahu kalau harga helm INK Metro 2 itu kisaran berapa dari seorang teman setelah saya nanya mengapa helm-helm merk itu sering jadi sasaran empuk pencuri. Memang untuk golongan mahasiswa, harganya termasuk ukuran menguras kantong. Beberapa teman, harus kebingungan saat pulang dari kampus dan helm kesayangan mereka raib. 

Saya sampai usul pada mereka agar stiker merk helm tersebut dihilangkan saja, biar nggak jadi sasaran pencurian lagi. Yang penting kan helmnya kuat untuk melindungi kepala kita saat naik motor. Tapi justru mereka menolak, dengan alasan kalau stikernya dihilangkan, penampilan mereka jadi nggak naik tingkat pas pakai helm karena orang nggak tau merk helm yang dipakai itu INK.

Errr.

Manteman juga ada yang fans merk helm tertentu? Kenapa? Share dong :)



June 4, 2016

MEMILIH HOTEL DI BALI



Pernah nggak sih, di tengah kesibukan di kantor terus kita mikir: “Duh ya, cuti kapan sih?” tengok kalender meja dan mencari-cari tanggal merah. Kalau bisa malah jauh-jauh dari tanggal merah kita justru sudah menentukan mau dimanfaatkan untuk pergi kemana ketika ada keberuntungan berbentuk tanggal merah berderet (yang bakalan makin berderet lagi kalau ditambah cuti yang disetujui atasan. Ehem. *eeeh). Tanggal merah berderet memang menggoda kok. Deretan tanggal merah biasanya disusul dengan browsing harga tiket liburan murah.

Memutuskan untuk berlibur di Bali?

Setelah memilih tiket pesawat yang sesuai dengan budget liburan kita, hal kedua yang perlu kita lakukan adalah memilih dari sekian banyak hotel saat ingin berkunjung ke Bali. Memilih hotel mungkin akan membuat kita bingung dan susah memutuskan yang paling pas. Nah berikut ini langkah memilih hotel di Bali yang bisa kita terapkan:

3 Kiat Memilih Hotel di Bali

#1 Ketahui lokasi dimana kita ingin tinggal, bandingkan dengan rencana liburan kita


Nah ini tergantung kita, ingin rencana liburan yang disesuaikan dengan letak hotel atau justru letak hotel akan kita sesuaikan dengan daftar destinasi wisata yang telah kita susun. Sebagian orang lebih memilih kesesuaian hotel dengan budget dengan kenyamanan layak, asalkan ada transportasi memadai yang bisa membawa ke tujuan wisata. Namun sebagian lain lebih suka tinggal di hotel yang dekat dengan tujuan wisata favorit mereka.

#2 Pahami destinasi wisata

Bali mungkin tidak besar, namun destinasi wisata dan lokasi letak area hotel di Bali juga harus kita ketahui. Perhitungkan bahwa lokasi hotel memiliki akses yang mudah oleh alat transportasi yang rencananya akan kita gunakan nanti, serta berada di area yang cukup di kenal luas. Ini penting karena kita pergi ke Bali tentu tidak hanya untuk tinggal di hotel bukan? Transportasi untuk berkeliling Bali tentunya kita butuhkan.

#3 Tetapkan budget maksimal kita

Jika kita termasuk orang yang lebih suka tinggal di hotel yang dekat dengan tempat wisata yang berada dalam daftar teratas kita, maka pertimbangkan dan tetapkan jumlah maksimal dari budget untuk hotel per malamnya. Harga hotel di Bali juga ditentukan oleh letaknya. Hotel yang dekat dengan laut atau berada di tengah kota – sehingga akses mudah, bepergian ke tempat wisata dalam daftar pun tidak terlalu jauh – tentunya lebih mahal daripada hotel yang terletak di pinggiran kota dan bukan dalam area dekat tempat wisata. Jadi, jangan lupa anggarkan biaya perjalanan kita dengan sebaik mungkin untuk menghindari liburan melebihi anggaran kita.

May 31, 2016

KESAN TENTANG BNI, YANG MELAYANI TANPA MENINGGALKAN LOYALITAS DAN NURANI


Terhadap BNI, saya memiliki kesan pribadi tersendiri. Awal menjadi nasabah BNI adalah sekitar empat tahun lalu, saya sebagai seorang perantau yang baru tiba di ibukota dengan alasan mendapat pekerjaan. Dengan modal seadanya sekadar untuk makan dan biaya tempat tinggal, saya sampai di Jakarta dengan mengharap waktu penerimaan gaji segera datang.

Namun perusahaan mewajibkan untuk memiliki rekening bank BNI untuk penerimaan gaji. Sementara saya sebagai seseorang dengan isi kantong terbatas yang tidak memiliki rekening BNI kemudian sampai di permasalahan runyam yang jalan keluarnya terbentur satu sama lain.

Uang yang ada pada saya hanya sekitar sekian ratus ribu - lupa jumlah tepatnya yang jelas tidak sampai angka satu juta setelah melunasi biaya kos selama sebulan. Sementara pembukaan rekening di BNI mensyaratkan batas setoran awal senilai 500,000 waktu itu. Disinilah permasalahan menjadi pelik, saya butuh gaji untuk keperluan hidup sementara masa penerimaan gaji masih sekitar 2 minggu lagi. Jika menunda membuka rekening, ada sistem jelas dalam perusahaan yang tidak mungkin saya negosiasikan lebih lama lagi. Batas waktu untuk memiliki nomer rekening BNI hanya sampai pada beberapa hari kedepan atau gaji saya akan dibayarkan terlambat. Saya yang hitungannya masih pendatang baru dalam dunia kerja, sibuk berhitung dengan nasib.