November 24, 2016

CARA MENGATASI KOMEDO


Masalah yang berkaitan dengan wajah adalah masalah yang sering membuat kita para perempuan menjadi tidak percaya diri ketika tampil di depan orang banyak atau di tempat umum. Masalah wajah yang sering dikeluhkan adalah komedo dan jerawat. Beberapa orang menyatakan komedo merupakan awal mula jerawat dapat muncul. komedo biasanya ada di T zone dan dibawah bibir. 

Penyebab kemunculan komedo dapat karena berbagai alasan salah satunya karena penggunaan skin care yang kurang tepat atau terlalu sering membersihkan wajah sehingga membuat kulit wajah menjadi kering dan membuat jaringan kulit memproduksi minyak berlebih yang merangsang tumbuhnya komedo beserta jerawat. Namun bukan perempuan jika tidak tahu bagaimana pemecahan masalah atas apa yang dihadapi. Berikut merupakan  cara mengatasi komedo yang bisa kita coba untuk mengurangi bahkan menghilangkan komedo:

Jangan menyentuh wajah
Kulit wajah merupakan kulit yang paling sensitive sehingga harus menjaga kebersihannya. Salah satu kebiasaan yang susah dihindari adalah secara spontan menyentuh kulit wajah dengan tangan yang kotor. Menyentuh kulit wajah dengan keadaan tangan yang tidak bersih dapat membuat kulit wajah menjadi lebih kotor karena kotoran yang ada di tangan yang merupakan salah satu anggota tubuh yang digunakan dalam beraktifitas yang mungkin tidak sengaja memegang benda yang mengandung banyak bakteri. Dengan situasi tersebut, bakteri yang ada di tangan secara langsung akan berpindah ke kulit wajah sehingga dapat membuat komedo semakin parah.

Cek kebersihan benda
Cara mengatasi komedo yang kedua adalah memastikan kebersihan barang yang bersentuhan langsung dengan kulit wajah. Tanpa kita sadari, beberapa benda ikut berperan aktif dalam masalah kulit wajah yang diderita. Penggunaan beberapa benda ini tidak boleh sembarangan. Beberapa benda tersebut adalah handuk, sarung bantal, dan kerudung beserta dalaman kerudung. Handuk merupakan benda dengan tekstur lembut yang tebal. Handuk digunakan sebagai alat pengering tubuh setelah mandi atau memcuci muka. Bahan yang berserat lembut dan tebal menyebabkan handuk menjadi tempat perkembangan bakteri yang baik. Kondisi lembab dan adanya kemungkinan perpindahan kotoran dari wajah ke handuk membuat handuk menjadi barang yang harus diperhitungkan dalam menghilangkan komedo.

Handuk paling tidak harus diganti selama dua minggu sekali atau satu bulan sekali. Begitu pula sarung bantal dan kerudung beserta dalaman kerudung. beberapa benda tersebut bersentuhan dengan kulit secara langsung. Sarung bantal menjadi penumpu kepala saat tidur. Kotoran rambut atau sisa make upbisa berpindah ke sarung bantal dan ketika mengenai kulit wajah akan menciptakan masalah kulit wajah seperti komedo dan jerawat. Sama seperti sarung bantal, kerudung dan dalaman kerudung merupakan dua barang yang sering kita pakai. Ketika sedang melakukan kegiatan dalam waktu yang lama keringat secara langsung akan diserap oleh kedua barang tersebut dan jika tidak rajin mencucinya maka akan menciptakan masalah kulit atau membuat komedo dan jerawat semakin parah.

Menggunakan skin care yang tepat
Masalah kulit wajah seperti komedo dan jerawat erat kaitannya dengan skin care yang kita pakai. Karena kesensitifan kulit wajah, ketika kulit wajah menolak kandungan yang ada dalam skin care tersebut secara langsung kulit wajah akan merespon penolakannya melalui jerawat dan komedo. Oleh sebab itu sebelum mencoba suatu skin care pastikan produk tersebut dapat diterima oleh kulit wajahmu. 

Salah satu skin care yang dipakai untuk melindungi kulit wajah dari beberapa masalah kulit wajah adalah Clean & Clear Daily Pore Cleanser. Clean & Clear Daily Pore Cleanser merupakan produk Clean & Clear yang berfungsi untuk membersihkan komedo dan pori yang tersumbat pada sumbernya, menyerap dan mengurangi minyak berlebih yang menyebabkan komedo dan mencegah terbentuknya komedo baru (Oil control). Produk ini sangat direkomendasikan untuk kulit wajah yang mengalami masalah komedo dan pori-pori besar. Penggunaan daily pore cleanser ini pun sangat mudah sama seperti pengaplikasian facial wash pada umumnya. Namun akan menghasilkan hasil yang lebih baik jika digunakan berbarengan dengan rangkaian produk lainnya seperti toner dan moisturizer.

Itulah yang bisa kita lakukan sebagai cara mengatasi komedo yang hadir nggak diinginkan di wajah kita. Ada tips lain? Sharing yuk!

November 21, 2016

KOMPOR GAS VS KOMPOR MINYAK TANAH

Memang manusiawi banget sih kalau manusia selalu memerlukan waktu untuk menjadi terbiasa, apalagi dengan aktivitas baru atau sesuatu yang baru.

Saya masih ingat waktu dulu saat kompor gas belum menjadi se booming sekarang, jarang ada rumah yang memiliki kompor gas di dapurnya. Dulu, kompor gas adalah pilihan sebagian kecil orang sementara lebih banyak orang yang memilih menggunakan kompor minyak tanah sebagai alat untuk memasak di dapur. Dari segi kepraktisan, kita yang saat ini sudah terbiasa memakai kompor gas yang cara pakainya super gampang mungkin nggak ngerti mengapa dulunya orang-orang tetap bersikeras memakai kompor minyak tanah.

Sementara harga minyak tanah cukup fluktuatif, untuk mengoperasikan kompor minyak tanah juga nggak mudah. Untuk menyalakan kompor saja kita perlu ngepasin sumbunya dulu terus menyalakan sumbunya pakai apa sih alat yang mirip tusukan tapi ada kepalanya? Cara pakenya dicelup ke minyak tanah terus dinyalain pake api dari korek, kepala alat itu nyimpen minyak untuk beberapa saat sehingga bisa jagain nyala api untuk menyalakan sumbu kompor nah baru deh tuh kompornya nyala. Ribet ya? Beda dong sama kalau kita nyalain kompor gas yang cuma perlu muter tuasnya doang langsung lah nyala nggak perlu rempong pake alat bantu lainnya gitu.

Dari segi cara membersihkan, cara membersihkan kompor gas dibandingkan dengan kompor minyak juga jauh lebih simple sih soalnya bentuk kompornya juga cenderung lebih portable dan praktis dibandingkan dengan kompor minyak yang ada sumbunya, ada tabung penyimpanan minyaknya. Sementara satu per satu elemen dalam kompor minyak juga rumit dan memerlukan perhatian khusus, sumbu harus diganti kalau-kalau sudah saatnya, kadang sumbunya nyungsep perlu ditarik-tarik dari atas. Ya begitulah. Kompor yang sering saya pakai dan terdapat di rumah saya dulunya juga cuma kompor minyak tanah aja, di dapur ada sampek dua buat acara memasak ibu saya. Kalau kompor gas dibersihinnya paling sambil dielap-elap dan pake sunlight aja, lebih praktis.

Bukan berarti ibu saya nggak mau beli kompor gas karena orangnya konvensional atau apa, ada kok kompor gas di rumah kami tapi beliau belum sekalipun makenya karena... takut. Iya ibu saya banyak nonton berita tv terkait gas meledak atau apa dan jadi ketakutan, paranoid sendiri buat pakai kompor gas ya karena itu. Ya saya juga sih.

Jujur sih saya juga pernah mengalami masa-masa lebih suka pakai kompor minyak tanah hingga akhirnya menyerah karena minyak tanah sudah sangat susah didapatkan dimanapun dan harganya juga mahal dibanding gas pada waktu masih mahasiswa semester akhir dulu.

Apa lantas saya nggak parno? Masih, cuma nggak beda parnonya sama bahaya kompor minyak juga, namanya juga alat masak, pake api pula pasti kan ada resikonya. Masalahnya cuma kita mau belajar terbiasa pakai atau enggak.

Kalau manteman sendiri gimana? Pernah parno pakai kompor gas?

MANFAAT PIJAT BAYI


Pijat sendiri merupakan sebuah bentuk terapi pengobatan yang tertua dan terbukti khasiatnya di beberapa negara di seluruh dunia sekitar lebih dari 2000 tahun yang lalu. Namun terapi pijat mulai jarang digunakan karena adanya revolusi pada tahun 1940an. Tempat terapi pijat pun sudah berkembang sangat signifikan terlebih di kota besar. Beberapa pusat perbelanjaan terdapat tempat terapi pijat keluarga yang sangat nyaman dengan berbagai fasilitas yang diberikan serta harga yang terjangkau yang dibagi berdasarkan lamanya waktu terapi pijat. Disamping itu fakta menarik mengenai pijat pada bayi membuat pijat bukan lagi hal yang bersebrangan dengan norma sesuai dengan paradigma masyarakat selama ini karena tempat pijat illegal.

Sebuah pijitan hangat yang dilakukan untuk bayi memiliki banyak manfaat buat bayi. Pernyataan tersebut mulai diketahui beberapa tahun belakangan dan secara tidak langsung mempengaruhi permintaan jasa pijat bayi di masyarakat. Manfaat pijat bayi dengan manusia dewasa tidak jauh berbeda. Pijat pada manusia dewasa dilakukan sebagai bentuk relaksasi untuk menghilangkan pegal sedangkan manfaat pijat bayi dapat membuat tidur bayi lebih nyenyak karena dengan memberikan pijatan bayi dapat mengalami penurunan hormone kortisol sebagai pemicu stress kemudia akan membuat bayi menjadi lebih rileks dan tidak suka menangis, meningkatkan sistem imun karena menambah jumlah produksi darah putih yang membuat menjadi lebih sehat, menaikkan berat badan bayi, dan membuat otot bayi lebih kuat karena pijat pada bayi dapat merangsang otot motorik serta memperbaiki kekebalannya.

Memberikan pijatan pada bayi dapat menjadi mood booster untuk Ibu serta menurunkan tingkat stress karena baby blues. Gerakan yang dilakukan dalam memijat bayi dapat menstimulus hormone oksitoksin yang memberikan perasaan bahagia dan tenang pada bayi dan Ibu. Semakin sering melakukan pijat pada bayi atau dengan melakukan sentuhan tersebut ikatan antara ibu dan bayi menjadi kuat karena bayi belum bisa berkomunikasi secara langsung maupun memahami komunikasi Ibu maka sentuhan merupakan bahasa tubuh yang dapat dimengerti bayi yang dapat membuat bayi menjadi tumbuh lebih kuat dengan rasa cemas yang rendah.

Bayi yang disentuh secara rutin pun mampu melakukan kontak mata 50% lebih banyak dari yang tidak melakukan sentuhan secara rutin serta dapat menunjukkan ekspresi positif tiga kali lebih banyak dibandingkan bayi yang lain. Disamping itu sentuhan dapat membangun ikatan emosional dan intelektual bayi pada masa mendatang. Bahkan pernah beredar secara luas berita bahwa bayi premature yang dilahirkan dengan keadaan tidak normal yang mengancam nyawanya dapat hidup hingga saat ini hanya karena sentuhan ibu. Sang ibu memeluk bayi selama beberapa waktu yang kemudian membuat kesehatan bayi menjadi normal diikuti dengan tangis haru diruangan tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Johnson’s Global Bath Time Report jumlah orang tua di seluruh dunia yang percaya bahwa manfaat pijat bayi sangat penting bagi pertumbuhan otak anak hanya sebesar 23%. Hal tersebut berkebalikan dengan fakta bahwa sentuhan pijat yang rutin pada bayi dapat meningkatkan kemampuan kognitif, kewaspadaan, dan konsentrasi pada anak. Oleh sebab itu diharapkan ibu dapat memijat bayi setelah selesai mandi dengan pikiran positif bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan dampak positif jangka panjang untuk bayi. Ketika melakukan sentuhan berupa pijatan ibu dapat menggunakan rangkaian produk Johnson seperti baby oil dan bay lotion untuk membuat bayi menjadi lebih nyaman dan rileks.

November 16, 2016

SATU KOPI DALAM SETIAP MINGGU


Why you love coffee so much?
"I just love it for no reason," saya mengedikkan bahu menjawab pertanyaan suami. Saking seringnya saya memilih kopi sebagai minuman yang saya pesan dimanapun kami sedang makan atau jalan ke suatu tempat.

Karena memang begitulah, seperti perasaan jatuh cinta yang kita tidak tahu apa pemicunya, apa sebab utamanya tetapi demikian menarik hingga kita tidak bisa lepas dari cengkeraman perasaan itu. Bukan karena saya terlalu romantis dalam menyusun kata untuk mendeskripsi rasa suka pada jenis minuman, tapi ayolah.... siapa sih yang bisa menjelaskan dengan baik dan rinci mengenai mengapa mereka menyukai sebuah menu makanan atau macam-macam minuman? Kita menyukainya hanya karena kita suka ya kan?

Mungkin karena rasanya terasa pas dan cocok di lidah saya, mungkin alasannya memang hanya sekadar itu.

Mulai kapan rasa suka saya pada kopi bermula, sudah kelewat lama sampek saya sudah lupa sejak kapan. Bahkan jaman ngiket tali sepatu sendiri aja belum bisa, masih belum lagi sekolah saya sudah doyan kopi. Mungkin karena nenek dan ibu saya sama-sama gemar minum kopi dan mereka selalu menyeduh kopi setiap hari, cuma beda di jamnya saja. Nenek saya minum kopi ketika pagi, kadang juga sore sementara ibu saya lebih memilih kopi menjadi minumannya selepas kerja di siang hari.

Kopi tidak pernah absen dari meja di dapur kami dan setiap kali diseduh aromanya selalu menguar kemana-mana, bahkan wanginya saja sudah bikin naksir. Nenek saya juga mengolah kopi sendiri mulai dari memasak kopi dengan cara disangrai kemudian dihaluskan dengan menumbuk memakai lumpang dan alu besi. Dalam ingatan saya, kopi yang paling enak ya yang diolah sendiri seperti itu karena teksturnya yang sedikit kasar dan bila diseduh meninggalkan ampas. Ampas kopi yang diolah sendiri rasanya enak, bahkan saya suka mengunyahnya setelah kopi habis di dasar gelas.

Iya, saya suka kopi tapi saat ini tehlah yang banyak menggantikan hari-hari saya meminum kopi sejak saya memulai proyek minum kopi seminggu sekali setelah cukup sukses dengan proyek pribadi yang sebelumnya: dua hari secangkir kopi.

Tea could calms me down.
Di sore hari yang saat ini lebih sering hujan ketimbang cerah. Saya jadi semakin menyukai teh hangat, racikan teh favorit saya saat ini adalah teh Sariwangi yang dicampur dengan crimer tanpa gula tambahan dan diseduh dengan air panas. Tentu, saya tetap harus menjaga kepekatannya agar sewarna teh yang sedang, tidak terlalu hitam biar tetap sehat.

Paksu yang awalnya menyarankan pergantian minum kopi yang lebih jarang karena dia mengkhawatirkan kesehatan saya yang terlalu sering minum kopi hampir tiap hari. Yah, saya tidak bisa melewatkan waktu tanpa meminum kopi memang sih. Tapi dengan menguranginya perlahan, hingga saat ini nggak masalah.
I can live with it :)


November 15, 2016

WHAT I REALLY THINK ABOUT 4 NOVEMBER 2016

Serasa baru kemarin, 4 November dimana demo besar di Ibu kota Jakarta dilaksanakan. Pusat kota memutih karena saudara-saudara sesama muslim tumpah ruah menyatakan pembelaan mereka terhadap Islam. Demonstrasi berjalan dengan tertib, diisi dengan do'a bersama dan penyampaian apa yang menjadi uneg-uneg mereka kepada yang berwenang. Sungguh disayangkan betapa hari itu berakhir dengan kisruh setelah Magrib.

Panas dimana-mana, bahkan linimasa sosial media tidak habis-habis dengan opini panas dari berbagai pihak. Masing-masing emosi, masing-masing merasa berhak untuk mengomentari peristiwa ini dengan pendapatnya. Masing-masing marah sendiri-sendiri.

Saya adalah sebagian orang yang juga pengin berkomentar dengan berimbang tapi khawatir disalahkaprahi dengan tuduhan yang bermacam-macam. Barangkali pertambahan usia mampu membuat seseorang jadi semakin malas ribut dan berdebat, entah pada orang lain tapi begitulah saya.

Apa yang saya pandang dari aksi demonstrasi ini?
Bagi saya, setidaknya ini nggak ada kaitannya sama sekali dengan politik, meskipun berdampak pada prediksi saham Sindonews. Entah bagi kepentingan-kepentingan yang menyelipkan diri diantara kekusutan masalah ini untuk membantu tercapainya misi mereka. Tapi saya memandangnya sebagai murni ketersinggungan karena ulah oknum.

Nggak, ini nggak ada hubungannya dengan SARA. Nggak ada hubungannya dengan sentimen antar etnis atau agama. Justru saya bertanya-tanya pada yang menyebarkan berita kalau harap etnis tertentu waspada karena adanya demonstrasi bla-bla-bla. Bahkan ada juga himbauan untuk melindungi minoritas kepada para minoritas. I don't know but... memang selama ini bagaimana?

Apa selama ini para mayoritas nggak melihat minoritas sebagai manusia? Kan nggak. Apa selama ini mayoritas memusuhi minoritas? Kan nggak juga. Tapi saya percaya, dalam masyarakat kita selalu memperlakukan orang sebagaimana kita diperlakukan. Kalau ada tetangga yang SARA dan nggak menghargai tetangga lainnya karena itu, apa kita nggak males bergaul sama dia. Kalau ada orang yang baik hati tanpa membedakan, apa kita nggak seneng bergaul sama dia? So that's why.

Pengennya sih sebagai warga negara yang sama, kita nggak dinilai karena ras dan agamanya. Ya nggak sih? Entah ya saya bingung kalau ada yang mengeluarkan statement seolah-olah mayoritas memusuhi minoritas, karena lihatlah disekitar kita. Aman nyaman saja. Bahkan agama yang katanya mayoritas yakni muslim juga banyak dapat diskriminasi dimana-mana kok. Sering oleh agama lain, seringnya juga sesama muslim sendiri, sedih lho :))

Sedihnya, saya nggak tahu berasal darimana kok sesama muslim saling menghujat dan berdebat dalam diskusi panas. Sesama muslim kok... sedih saya melihat banyak orang mengata-ngatai para ulama yang turun untuk demonstrasi gara-gara nggak mengecek ulang transkripnya Buni Yani. Menurut saya pribadi sih ini nggak ada hubungannya dengan Buni Yani. Ulama sebanyak itu merundingkan hal sebesar itu, bahkan Syech Ali Jaber ikut turun untuk demonstrasi dan jatuh pingsan... apakah itu untuk kepentingan politik? Apakah itu hanya karena masalah kata 'pakai'? Saya rasa enggak.

Ulama nggak mikir panjang? Ulama sebanyak itu salah paham karena kata pakai yang hilang? Seharusnya Buni Yani yang dihukum?
Entah ya kok saya merasa jika kita termasuk orang yang berpendapat begini maka sama saja kita merasa kita ini yang benar, yang pintar sementara para ulama yang salah. Iya memang mereka manusia, dan manusia yang paling sempurna itu Rasulullah. Tapi bahasa Al Qur'an beda lho dengan bahasa sehari-hari, mereka yang lebih berhak untuk menerjemahkan dan menelaah bahasa Al Qur'an karena mereka mempelajarinya lebih dalam dan banyak daripada kita. Karena itu dalam mempelajari Al Qur'an kita perlu guru agar nggak salah tafsir. Jika mereka saja kita pandang nggak bener dalam hal ini lha apalagi kitaa?

Ilmu agamanya kita ini seujung kuku mereka pun bisa jadi belum ada tapi sudah sesumbar mereka demo karena nggak ngecek masalah kata pakai dan tidak pakai.
Sedih :(

Jadi buat saya masalahnya adalah tidak perlu ikut campur terhadap rumah tangga agama lain karena bukan wewenang kita pun kita juga tidak punya pengetahuan yang mumpuni berhubungan dengan agama lain. Jangankan mau ikut campur urusan agama lain, agama kita saja masih banyak yang perlu kita pelajari.

Saya besar dalam keluarga besar yang agamanya lebih dari satu.
Saya tahu setiap agama punya sebutannya masing-masing untuk ummat agama lain. Jangan tersinggung dengan sebutan itu, karena agama lain pun tentu punya sebutan masing-masing bagi non pemeluknya, ya kan? Sebutan apa? Saya pikir saya nggak berwewenang menyebutkan itu karena tentu bukan ranah saya.

Dulu orang tua saya selalu berkirim bingkisan dengan budhe saya yang non muslim saat hari rayanya, ya kami memang nggak mengucapkan selamat tapi kami mengirimkan bingkisan. Budhe saya nggak marah karena tidak adanya ucapan ini, karena itulah yang kami harus lakukan. Pun saya dan keluarga lain yang muslim pun juga nggak pernah sedikitpun mengusik ibadah keluarga kami yang non muslim karena itu hal yang sangat prinsipil saya rasa☺☺

Kalaupun semisal saya ngomong bahwa prinsip saudara-saudara saya yang non muslim itu dibohongi pakai ayat dalam kitab suci mereka dan mereka marah serta tersinggung ya hal yang wajar.
Karena memang saya salah ngomong begitu.
Saya salah secara etika maupun secara agama saya, karena toleransi yang diajarkan dalam Islam adalah tidak mengganggu agama lain pun juga membiarkan mereka beribadah dengan tenang, tidak menghalang-halangi apalagi mengatakan bahwa mereka salah karena dibohongi kitab sucinya. Dan tentu itu diluar urusan saya karena sudah termasuk ranah agama tersebut, bukan dalam ranah agama saya.

Iya sih saya memang nggak ikut demo, saya bahkan nggak tahu menahu mengenai isu demo sebelum hari tersebut. Tapi paling tidak saya nggak mencemooh dan marah-marah pada mereka yang sedang demo, yang sebagian besar berasal dari ulama-ulama yang seujung kuku mereka pun ilmu agama saya belum sampai. Marahlah pada yang patut dimarahi, pemicu dan pelaku kerusuhan contohnya. Karena sebagian kecil tidak mencerminkan seluruh. Ya seperti misalnya orang jawa timur itu keras dan doyan ngomong kasar, yang halus dan penyabar padahal juga banyak :)) Nggak bisa dong disetarakan. Dari Sindonews saya juga tahu tentang adanya kemungkinan penguatan dollar entah karena peristiwa ini atau karena presiden baru USA, saya juga membaca prediksi saham Sindonews bahwa pergerakan saham juga turun dipengaruhi aksi demo. Sebegitu kuatkah pengaruhnya?


Ada hashtag obrolan pendemo yang menyudutkan tentang massa bayaran dan sebagainya yang makin bikin saya sedih apalagi yang meramaikan juga banyak yang muslim. Ah mungkin kita sering lalai bahwa apapun yang kita hujat, kita cela dan maki nantinya akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah. Kita ini, termasuk saya yang nggak ikut demo damai barangkali harus menjelaskan langkah yang kita ambil dihadapan Allah nanti. Kemana kita saat orang lain memperjuangkan kebenaran Al-Qur'an?

Yah, yang jelas dengan penjelasan para ulama membuat kita bisa memahami seutuhnya pada penyebab adanya demo bahwa ini bukan tentang SARA sama sekali tetapi mengenai hal yang prinsipil kami yakini kemudian ada yang melecehkan sesuatu yang kami pandang prinsip itu. Itu saja. Bukan tentang sentimen antar agama ataupun etnis.

Bagaimanapun tanpa kita yang berbeda-beda ini, tidak akan ada Indonesia yang bhineka tunggal ika.
Stay love and respect :)